Mohon tunggu...
anisanisa
anisanisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mhasiswi UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Hobi saya membaca dan saya hobi nari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Strategi Model Pemberdayaan UMKM untuk Mengurangi Kemiskinan Di Indonesia: Pendekatan Inovatif dan Berkelanjutan

3 Januari 2025   14:41 Diperbarui: 3 Januari 2025   14:41 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia adalah keterbatasan akses terhadap pembiayaan yang memadai. Beberapa faktor utama yang menyebabkan kesulitan ini antara lain:

a. Keterbatasan Jaminan atau Agunan

Banyak UMKM yang kesulitan memenuhi persyaratan pembiayaan yang ditetapkan oleh lembaga keuangan formal seperti bank. Pembiayaan UMKM biasanya memerlukan jaminan atau agunan, yang seringkali tidak dimiliki oleh pengusaha UMKM, terutama yang berada di sektor informal atau baru berkembang. Tanpa agunan yang cukup, UMKM sulit mendapatkan pinjaman dengan bunga yang wajar atau dengan jangka waktu yang sesuai.

b. Kurangnya Akses terhadap Lembaga Keuangan Formal

Meskipun ada berbagai lembaga keuangan yang menawarkan produk pembiayaan untuk UMKM, banyak UMKM yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan formal. Salah satu penyebabnya adalah lokasi UMKM yang seringkali jauh dari pusat keuangan atau memiliki keterbatasan dalam hal literasi keuangan. Bank dan lembaga keuangan sering kali tidak dapat menjangkau UMKM di daerah-daerah terpencil, sehingga UMKM di wilayah tersebut kesulitan untuk memperoleh pembiayaan yang diperlukan.

c. Tingginya Bunga dan Syarat yang Ketat

Beberapa lembaga keuangan menetapkan bunga yang tinggi dan persyaratan yang sangat ketat bagi UMKM yang ingin mengakses pembiayaan. Hal ini menyulitkan UMKM, terutama yang baru memulai usaha atau yang memiliki risiko bisnis tinggi. UMKM sering kali merasa terjebak dalam hutang atau beban bunga yang besar, yang pada akhirnya dapat merugikan kelangsungan usaha mereka.

d. Tidak Terampil dalam Pengelolaan Keuangan

Banyak pelaku UMKM yang belum memiliki keterampilan yang cukup dalam mengelola keuangan usaha mereka. Kurangnya kemampuan dalam menyusun laporan keuangan yang baik dan mengelola arus kas menyebabkan mereka kesulitan dalam meyakinkan lembaga keuangan untuk memberikan pinjaman. Selain itu, UMKM yang tidak memiliki catatan keuangan yang transparan atau kredibel akan lebih sulit mendapatkan pembiayaan.

2. Tantangan dalam Akses Teknologi

Teknologi adalah faktor yang sangat penting untuk mendorong daya saing dan keberlanjutan UMKM, tetapi banyak UMKM yang menghadapi hambatan dalam mengakses teknologi yang dapat mendukung pengurangan kemiskinan secara berkelanjutan. Beberapa tantangan utama dalam hal ini adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun