a. Biaya Teknologi yang Tinggi
Bagi banyak UMKM, terutama yang beroperasi di sektor informal, biaya untuk mengadopsi teknologi baru seringkali terlalu tinggi. Misalnya, biaya untuk membeli perangkat keras atau perangkat lunak yang diperlukan untuk memperbaiki sistem manajemen atau untuk meningkatkan kemampuan pemasaran melalui platform digital bisa sangat membebani. Selain itu, biaya pelatihan untuk memanfaatkan teknologi tersebut juga menjadi halangan besar, terutama bagi UMKM yang memiliki keterbatasan dana.
b. Kurangnya Pemahaman tentang Teknologi
Banyak pelaku UMKM yang masih belum memahami pentingnya teknologi dalam mempercepat pertumbuhan usaha mereka. Kesadaran tentang manfaat teknologi digital seperti e-commerce, media sosial, dan sistem manajemen berbasis cloud sering kali sangat rendah, terutama di kalangan UMKM yang terletak di daerah-daerah terpencil atau UMKM tradisional. Tanpa pemahaman yang memadai tentang teknologi, UMKM akan kesulitan beradaptasi dengan perubahan pasar yang semakin mengandalkan teknologi.
c. Infrastruktur Teknologi yang Terbatas
Infrastruktur teknologi yang memadai, seperti koneksi internet yang cepat dan terjangkau, masih menjadi masalah di banyak daerah Indonesia, terutama di daerah pedesaan atau perbatasan. Tanpa infrastruktur teknologi yang baik, UMKM akan kesulitan untuk mengakses pasar global atau memanfaatkan berbagai platform digital yang dapat meningkatkan daya saing mereka.
d. Ketidakmampuan untuk Berinovasi dalam Penggunaan Teknologi
Meskipun beberapa UMKM memiliki akses ke teknologi dasar, mereka sering kali tidak tahu bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan teknologi tersebut. Penggunaan teknologi yang terbatas pada proses administratif atau komunikasi dasar saja tanpa ada inovasi dalam produk atau proses produksi menyebabkan UMKM tidak dapat bersaing di pasar yang semakin berbasis teknologi.
3. Tantangan dalam Pengurangan Kemiskinan Secara Berkelanjutan
Pembiayaan dan teknologi yang efektif dapat membantu mengurangi kemiskinan, tetapi tantangan dalam implementasi keduanya dalam konteks pengurangan kemiskinan secara berkelanjutan lebih kompleks. Beberapa tantangan dalam konteks ini adalah:
a. Ketergantungan pada Pembiayaan Jangka Pendek