MAKALAH INFORMATIC TELEPHONE NURSING SYSTEM (TELENURSING)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Sistem Informasi dan Teknologi Kesehatan
Dosen Pengampu : Ibu Hj. Dedeh Hamdiah. S.Kp., M.Kep
Bapak Bohari, S.Gz., M.Si
Disusun Oleh Kelompok 3:
Aini Aprianita Dewi (8801200009)
Anisa Ma'munatu Roudoh (8801200031)
Hendra Wijaya (8801200018)
Nuraeni (8801200037)
Tasya Artyasvati (8801200029)
Yunita Emilia (8801200033)
JURUSAN DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN AJARAN 2020-2021
KATA PENGANTAR
Â
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Informatic Telephone Nursing System (Telenursing) dengan tepat waktu.
Makalah Informatic Telephone Nursing System (Telenursing) disusun guna memenuhi tugas Ibu Hj. Dedeh Hamdiah. S.Kep., M.Kep dan Bapak Bohari, S.Gz., M.Si. Pada Mata Kuliah Sistem Informasi dan Teknologi Kesehatan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Hj. Dedeh Hamdiah. S.Kep., M.Kep dan Bapak Bohari, S.Gz., M.Si. Selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Â
Serang, 27 September 2021 Â Â Â Â Â
Penulis
DAFTAR ISI
Â
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang........................................................................................................ 1
- Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
- Tujuan Penulisan...................................................................................................... 2
- Manfaat Penulisan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
- Definisi Telenursing................................................................................................. 3
- Aplikasi Telenursing................................................................................................ 3
- Faktor yang perlu diperhatikan................................................................................ 3
- Review Artikel Pertama.......................................................................................... 4
- Review Artikel Kedua............................................................................................. 5
- Review Artikel Ketiga............................................................................................. 5
- Review Artikel Keempat......................................................................................... 7
- Review Artikel Kelima............................................................................................ 7
BAB III PENUTUP
- Kesimpulan.............................................................................................................. 11
- Saran........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
Apa yang dimaksud dengan Telenursing ?
Bagaimana aplikasi praktik Telenursing ?
Faktor apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam praktik Telenursing?
Mengetahui definisi TelenursingÂ
Mengetahui aplikasi praktik TelenursingÂ
Mengetahui faktor yang perlu diperhatikan dalam praktik TelenursingÂ
Manfaat
      Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga dapat memenuhi tugas Sistem Informasi dan Teknologi Keperawatan yang diberikan dan sebagai sarana media pembelajaran serta menambah wawasan pengetahuan.
Â
BAB II
KAJIAN TEORI
Â
Definisi Telenursing
Telenursing didefinisikan sebagai praktek keperawatan jarak jauh menggunakan teknologi telekomunikasi (National Council of State Boards of Nursing, 2011).
Telenursing merupakan salah satu sistem teknologi informasi dan komunikasi modern dalam bidang kesehatan yang dapat digunakan untuk memberikan layanan atau asuhan keperawatan melalui jarak jauh (Shahrokhi, Azimian, Amouzegar, & Oveisi, 2018). Artinya, pasien dan perawat l tidak bertemu secara langsung, namun melalui media yang bisa digunakan oleh pasien maupun keluarga (Ramelet et al., 2017).
Telenursing merupakan implementasi asuhan keperawatan jarak jauh dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, perawat yang menggunakan telenursing ini tetap menilai, merencanakan, mengintervensi dan mengevaluasi hasil asuhan keperawatan namun bedanya dengan asuhan keperawatan secara langsung yaitu perwat memberikannya melakukannya melalui teknologi canggih seperti telepon, internet, komputer, alat pengukur digital dan alat-alat telenursig lainnya. (Uslu, Buldukolu, & Beebe, 2019).
Menurut American Nurse Association (ANA), telenursing adalah bagian dari telehealth yang fokusnya pada praktek keperawatan (Asiri, 2016) yang terjadi ketika perawat memenuhi kebutuhan dasar klien dengan menggunakan teknologi informasi komunikasi dan sistem berbasis web (Schlachta et al, 2007). Telenursing juga didefinisikan sebagai suatu proses pemberian, pengaturan dan koordinasi asuhan serta pemberian layanan kesehatan melalui teknologi informasi dan komunikasi (Scotia, 2017).
Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan dirumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Melalui sistem interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultansi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas.
Faktor yang perlu diperhatikan
Faktor Legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing
Faktor Financial  Â
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasarananya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan  organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing.
Faktor Skill
Ada 2 aspek yang harus diperhatikan yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan antehnologi informasi.
Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik
Review Artikel Pertama
JudulTelenursing Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Dengan Penyakit KronisVolume & halamanVol. 3 Hal. 95-104Tahun2020PenulisHenri Setiawan, Reffi Nantia Khaerunnisa, Heri Ariyanto, Fidya Anisa FirdausReviewerNuraeniTanggal27 September 2021Tujuan penelitianUntuk menjelaskan efek dari telenursing pada kualitas hidup di antara pasien dengan penyakit kronisHasil penelitianBerdasarkan analisis hasil dalam beberapa penelitian, dapat di temukan bahwa intervensi telenursing harus di berikan kepada semua pasien yang menderita penyakit kronis untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pasien. Pemanfaatan telenursing ini sangat membantu sektor perawatan kesehatan, selain lebih hemat dalam pengeluaran biaya, dari aspek waktupun dapat lebih efisien karena pasien tidak perlu menggunakan transportasi untuk mendapatkan nya sehingga hal ini mampu meningkatkan kualitas hidup pasien. Telenursing efektif digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dalam proses perawatan pasien dengan penyakit kronik.
Evektivitas intervensi telenursing dapat di gunakan sebagai referensi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup padan pasien yang menderita penyakit kronis. Dalam pemanfaatan telenursing, pasien dan keluarga pasien dapat ikut andil dalam proses perawatan, sehingga pada pasien dengan penyakit kronik dapat membantu dalam hal self-management
Review Artikel Kedua
Nama Penulis Artikel Jurnal1. Rizka Fadhila
2. Tuti AfrianiJudul Artikel JurnalPenerapan Telenursing dalam pelayanan kesehatan : Literature ReviewNomor VolumeVol.3 No.2Tahun2020Jumlah Halaman jurnal8 HalamanTujuan PenelitianUntuk mengetahui penerapan Telenursing dalam pelayanan kesehatanHasil PenelitianBerdasarkan hasil penelitian, seorang perawat dituntut untuk profesional dan mengedepankan perkembangan teknologi, termasuk dalam pemanfaatan teknologi informasi dibidang keperawatan, salah satunya telenursing.
Untuk menjadi telenurse seorang perawat harus bersikap positif, pikiran terbuka, pengetahuan dan kemampuan teknologi.
Manfaat telenurse bagi seorang perawat yaitu meningkatkan penghasilan, jam kerja yang fleksibel, menurunkan biaya perjalanan perawatan karena perawat memberikan pelayanan dari rumah, pelayanan diberikan hanya dari jarak jauh, meningkatkan kepuasan kerja.KelebihanData-data dalam jurnal cukup lengkap
Memiliki pembahasan yang terperinci
Pembahasan cukup mudah dimengertiKekuranganPenjelasan tentang metode penelitian terlalu singkat dan kurang detail
Review Artikel Ketiga
JudulPenerapan  Telenursing Pada Klien Dengan SkizofereniaVolume & HalamanVol. 9 & Hal. 22-32Tahun2020PenulisAnisa Yulvi Azni, SukihanantoReviewerYunita EmiliaTanggal27 September 2021Tujuan PenelitianUntuk mendeskripsikan penerapan telenursing pada klien dengan skizoferenia.Hasil PenelitianHasil dari sepuluh studi literature yang telah ditemukan, didapatkan bahwa 9 dari 10 jurnal membahas penerapan telenursing pada pasien skizoferenia. Dari berbagai literature tersebut terdapat evidence yang menyatakan bahwa penerapan telenursing membantu  pasien skizoferenia dalam kepatuhan minum obat. Beberapa penelitian  menerapkan penggunaan telephone intervention problem solving (TIPS) pada kepatuhan pengobatan pasien skizoferenia. TIPS ini merupakan aplikasi dari telenursing yang menawarkan solusi dan alternative untuk masalah pada pasien skizoferenia yang dilakukan dengan menelepon pasien sebanyak 8 kali selama 2 bulan. TIPS dikembangkan oleh Beebe menggunakan panggilan telepon mingguan yang didasarkan pada teori perilaku terencana dan dilakukan dengan proses problem solving. Tidak hanya menggunakan teknologi berbasis telephone, namun dapat ditambahkan dengan teks message.
Tidak hanya memantau kepatuhan pengobatan pasien skizoferenia, telenursing juga dapat memantau perilaku bunuh diri pada populasi Veteran skizofrenia dengan angka kepatuhan >80% dan mayoritas mendapatkan tanggapan positif. Selain itu, penerapan telenursing juga dapat meningkatkan kepatuhan
pengobatan psikiatri dan mengurangi keparahan gejala kejiwaan.KelebihanPembahasan yang rinci dan mudah dimengerti
Menggunakan sumber-sumber rujukan yang jelas dan terbaruKekuranganJurnal ini masih belum menjelaskan secara detail tentang penerapan telenursing yang digunakan.
Review Artikel Keempat
JudulPerkembangan telenursingVolume & halamanVol. 6 Hal 631-640Tahun2018PenulisHelen A SnooksReviewerTasya ArtyasvatiTanggal27 September 2021Tujuan penelitianUntuk memahami dampak telenursing dari perspektif perawat yang terlibat dalam penyediannya.Hasil penelitianResponden mewakili tenaga kerja berpendidikan tinggi dari berbagai spesialisasi perawatan kesehatan. Mereka melaporkan bahwa mereka bergabung dengan layanan telepon untuk meningkatkan gaji dan kerja yang fleksibel. Dua pertiga melaporkan peningkatan kepuasan kerja. Semua peserta kelompok fokus melaporkan bahwa pengembangan keterampilan keperawatan dipengaruhi oleh penggunaan perangkat lunak pendukung keputusan dan sifat konsultasi yang jauh. Peserta melaporkan peluang untuk pengembangan keterampilan, meskipun perannya bisa membuat stres. Semua setuju bahwa layanan ini populer di kalangan penelepon, tetapi perawat dari luar mengangkat kekhawatiran tentang apakah telenursing adalah keperawatan 'nyata' dan tentang basis bukti untuk layanan dan akses oleh kelompok yang kurang beruntung.
Â
Review Artikel Kelima
JudulPengaruh Telenursing Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan NifasVolume& HalamanVol 5(2), 305 -- 312Tahun2020PenulisSusi Widiawati, Mefri Puspita, Rita Dewi LestariReviewerAINI APRIANITA DEWITanggal27 September 2021Tujuan Penelitian       Untuk mengetahui pengaruh telenursing terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan nifas.Metode PenelitianMetode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain menggunakan Quasy Eksperiment One Group Pre-test Post-test design adalah penelitian dengan satu kelompok subyek yang diberikan perlakuan/intervensi, sebelum dilakukan intervensi. Untuk melihat peningkatan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan masa nifas maka dilakukan pengukuran sebanyak 2 kali yang terdiri dari pengetahuan ibu nifas tentang perawatan masa nifas sebelum dan setelah dilakukan telenursing.
Populasi adalah seluruh ibu nifas di Salah Satu Wilayah Kerja Puskesmas Kota Jambi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 20 orang ibu nifas dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, adapun kriteria sampel adalah ibu melahirkan pertama kali pervaginam, ibu dalam masa nifas 3-4 hari, mampu berkomunikasi secara verbal, berada diwilayah kerja puskemas dan mempunyai alat komunikasi berupa handphone. Penelitian dilakukan pada bulan bulan Maret s.d September 2019 sedangkan ditahap pengumpulan data primer atau intervensi dilakukan pada tangal 1 Juli sampai 27 Juli 2019, Prosedur pada penelitian tahap pengumpulan data primes yaitu: responden sesuai kriteria mengisi lembar persetujuan, selanjtnya meminta no handphone (HP) atau whatshapp (WA) responden. Dilakukan pre-test pada responden dengan mengisi kuesioner, selanjutnya peneliti melakukan kontrak waktu dengan responden untuk melakukan telenursing untuk memberikan pengetahuan tentang perawatan nifas, dengan pesan singkat melalui media leaflet dan video perawatan masa nifas selama lebih kurang 20 menit setiap ibu nifas. Ibu diberikan kesempatan bertanya secara jaringan pribadi menggunakan WA. setelah dilakukan perlakuan/intervensi pada ibu nifas selama 27 hari maka dilakukan post-test dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji T.Hasil PenelitianAnalisa Univariat
Tabel 1. Gambaran pengetahuan ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan pengetahuan ibu tentang perawatan nifas menggunakan Telenursing
 Variabel PengetahuanNilai%Pre-test
Rendah1575Sedang420Tinggi15Post-test
Rendah315Sedang945Tinggi840
Berdasarkan tabel, hasil penelitian menunjukan gambaran pengetahuan ibu sebelum diberikan telenursing menunjukkan bahwa sebagian besar 15 (75,0%) responden memiliki pengetahuan rendah, 4 (20%) responden memiliki pengetahuan sedang. Setelah diberikan telenursing menunjukkan bahwa 8 (40%) responden memiliki pengetahuan tinggi, 9 (45%) responden memiliki pengetahuan sedang. Intervensi dilakukan pada ibu nifas setelah ibu pulang, selama 27 Hari. Sebelum intervensi dilakukan maka pengetahuan ibu diukur dulu dan setelah intervensi pengetahuan ibu dukur lagi, jadi jarak antara pengukuran pengetauan sebelum dan setelah dilakukan intervensi selama 27 hari.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada peningkatan pengetahuan ibu nifas setelah dilakukan telenursing terkait dengan perawatan ibu selama nifas dan juga perawatan bayi baru lahir. Telenursing berisikan, pemenuhan gizi ibu nifas, perawatan payudara, peratan perinium, mobilisasi nidi, kebutuhan istirahat dan tidur, waktu menyusui perawatan tali pusat, memandikan bayi dan imunisasi. Pengetahuan dipengaruhi oleh isi informasi yang diterima oleh sesorang sesuai dengan kebutuhannya. Intervensi dilakukan selama 27 hari, dikarenakan materi-materi yang disampikan sudah dapat dipahami oleh ibu nifas.
Analisa Bivariat
Tabel 2. Deskriptif data perbandingan rata-rata skor total antara pre-test dan   post-test pengetahuan ibu tentang perawatan masa nifas
Â
KelompokNilaiMeanSDSkor TotalPre-test204,551,701
Post-test207,351,461
Tabel 3. Pengaruh Telenursing terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan masa nifas
Paired 95% convidence upperTDfSign.(2-tailed)Total pre-test -- total post-test-2.181-9.473190.000
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2. Pengaruh telenursing terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan masa nifas diperoleh nilai significancy 0,000 (p<0,05) artinya terdapat pengaruh rerata pengetahuan ibu nifas yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan telenursing.KelebihanMemudahkan ibu pasca melahirkan dalam proses perawatan nifas.
Membantu tenaga kesehatan menilai status pengetahuan masyarakat khususnya ibu pasca melahirkan mengenai perawatan nifas
Â
BAB III
PENUTUP
Â
Â
 KesimpulanÂ
      Telenursing merupakan alat yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan jarak jauh terutama pada penanganan masalah psikologis pasca bencana alam. Penggunaan telenursing terbukti bermanfaat baik dalam hal jangkauan wilayah, efektifitas waktu, efisiensi biaya, dan penyelesaian masalah keterbatasan tenaga pemberi pelayanan. Praktik telenursing tidak lepas dari isu seputar legal aspek, yang harus disikapi secara bijaksana dengan melibatkan peran serta pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Telenursining pemberian perawatan secara berkelajutan untuk klien dan biasanya pada mereka dalam kondisi kronik (Hardin, 2001). Telenursing meliputi pengumpulan data klinik pasien dan penggunaan video-imaging untuk memberikan perawatan berkelanjutan dan edukasi pada klien.
 Saran
      Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Telenursing. Kami berharap agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang materi dari makalah ini. Dan kami juga berharap pembaca dapat memahami semua penjelasan yang diberikan dalam makalah ini, sehingga apabila ada yang kurang jelas atau kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Pembaca dapat memberikan masukkan demi sempurnannya penyusunan makalah ini.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Fadhila, Rizka & Tuti Afriani. 2020. Penerapan Telenursing Dalam Pelayanan Kesehatan: Literatur Review. Jurnal Keperawatan Abdurrab. 3(2):77 -- 84
Widiawati, dkk. 2020. Pengaruh Telenursing Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Nifas. Jurnal Edurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan. 5(2):305 -- 312
Setiawan, dkk. 2020. Telenursing Meningkatkan Kualitas Hidup pasien Dengan Penyakit Kronis. Jurnal Mutiara Ners. 3(2):1 -- 10
Azni, Anis Yulvi & Sukihananto. 2020. Penerapan Telenursing Pada Klien Dengan Skiizofrenia. Jurnal Kesehatan. 9(2):22 -- 32
Wikipedia.2007."Telenursing"(online),(http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing) (http://en.wikipedia.org/wiki/telenursing, diunduh tanggal 27 September 2021) Google Scoolar. 2021. "Telenursing". (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1365-2648.2007.04546.x).
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H