Mohon tunggu...
Anisa Mamunatu Roudoh
Anisa Mamunatu Roudoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa D3 Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Informatic Telephone Nursing System (TELENURSING)

2 Oktober 2021   20:29 Diperbarui: 2 Oktober 2021   20:33 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Review Artikel Kedua

Nama Penulis Artikel Jurnal1. Rizka Fadhila
2. Tuti AfrianiJudul Artikel JurnalPenerapan Telenursing dalam pelayanan kesehatan : Literature ReviewNomor VolumeVol.3 No.2Tahun2020Jumlah Halaman jurnal8 HalamanTujuan PenelitianUntuk mengetahui penerapan Telenursing dalam pelayanan kesehatanHasil PenelitianBerdasarkan hasil penelitian, seorang perawat dituntut untuk profesional dan mengedepankan perkembangan teknologi, termasuk dalam pemanfaatan teknologi informasi dibidang keperawatan, salah satunya telenursing.
Untuk menjadi telenurse seorang perawat harus bersikap positif, pikiran terbuka, pengetahuan dan kemampuan teknologi.
Manfaat telenurse bagi seorang perawat yaitu meningkatkan penghasilan, jam kerja yang fleksibel, menurunkan biaya perjalanan perawatan karena perawat memberikan pelayanan dari rumah, pelayanan diberikan hanya dari jarak jauh, meningkatkan kepuasan kerja.KelebihanData-data dalam jurnal cukup lengkap
Memiliki pembahasan yang terperinci
Pembahasan cukup mudah dimengertiKekuranganPenjelasan tentang metode penelitian terlalu singkat dan kurang detail

Review Artikel Ketiga

JudulPenerapan  Telenursing Pada Klien Dengan SkizofereniaVolume & HalamanVol. 9 & Hal. 22-32Tahun2020PenulisAnisa Yulvi Azni, SukihanantoReviewerYunita EmiliaTanggal27 September 2021Tujuan PenelitianUntuk mendeskripsikan penerapan telenursing pada klien dengan skizoferenia.Hasil PenelitianHasil dari sepuluh studi literature yang telah ditemukan, didapatkan bahwa 9 dari 10 jurnal membahas penerapan telenursing pada pasien skizoferenia. Dari berbagai literature tersebut terdapat evidence yang menyatakan bahwa penerapan telenursing membantu  pasien skizoferenia dalam kepatuhan minum obat. Beberapa penelitian  menerapkan penggunaan telephone intervention problem solving (TIPS) pada kepatuhan pengobatan pasien skizoferenia. TIPS ini merupakan aplikasi dari telenursing yang menawarkan solusi dan alternative untuk masalah pada pasien skizoferenia yang dilakukan dengan menelepon pasien sebanyak 8 kali selama 2 bulan. TIPS dikembangkan oleh Beebe menggunakan panggilan telepon mingguan yang didasarkan pada teori perilaku terencana dan dilakukan dengan proses problem solving. Tidak hanya menggunakan teknologi berbasis telephone, namun dapat ditambahkan dengan teks message.
Tidak hanya memantau kepatuhan pengobatan pasien skizoferenia, telenursing juga dapat memantau perilaku bunuh diri pada populasi Veteran skizofrenia dengan angka kepatuhan >80% dan mayoritas mendapatkan tanggapan positif. Selain itu, penerapan telenursing juga dapat meningkatkan kepatuhan
pengobatan psikiatri dan mengurangi keparahan gejala kejiwaan.KelebihanPembahasan yang rinci dan mudah dimengerti
Menggunakan sumber-sumber rujukan yang jelas dan terbaruKekuranganJurnal ini masih belum menjelaskan secara detail tentang penerapan telenursing yang digunakan.

Review Artikel Keempat

JudulPerkembangan telenursingVolume & halamanVol. 6 Hal 631-640Tahun2018PenulisHelen A SnooksReviewerTasya ArtyasvatiTanggal27 September 2021Tujuan penelitianUntuk memahami dampak telenursing dari perspektif perawat yang terlibat dalam penyediannya.Hasil penelitianResponden mewakili tenaga kerja berpendidikan tinggi dari berbagai spesialisasi perawatan kesehatan. Mereka melaporkan bahwa mereka bergabung dengan layanan telepon untuk meningkatkan gaji dan kerja yang fleksibel. Dua pertiga melaporkan peningkatan kepuasan kerja. Semua peserta kelompok fokus melaporkan bahwa pengembangan keterampilan keperawatan dipengaruhi oleh penggunaan perangkat lunak pendukung keputusan dan sifat konsultasi yang jauh. Peserta melaporkan peluang untuk pengembangan keterampilan, meskipun perannya bisa membuat stres. Semua setuju bahwa layanan ini populer di kalangan penelepon, tetapi perawat dari luar mengangkat kekhawatiran tentang apakah telenursing adalah keperawatan 'nyata' dan tentang basis bukti untuk layanan dan akses oleh kelompok yang kurang beruntung.

 

Review Artikel Kelima

JudulPengaruh Telenursing Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan NifasVolume& HalamanVol 5(2), 305 -- 312Tahun2020PenulisSusi Widiawati, Mefri Puspita, Rita Dewi LestariReviewerAINI APRIANITA DEWITanggal27 September 2021Tujuan Penelitian            Untuk mengetahui pengaruh telenursing terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan nifas.Metode PenelitianMetode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain menggunakan Quasy Eksperiment One Group Pre-test Post-test design adalah penelitian dengan satu kelompok subyek yang diberikan perlakuan/intervensi, sebelum dilakukan intervensi. Untuk melihat peningkatan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan masa nifas maka dilakukan pengukuran sebanyak 2 kali yang terdiri dari pengetahuan ibu nifas tentang perawatan masa nifas sebelum dan setelah dilakukan telenursing.
Populasi adalah seluruh ibu nifas di Salah Satu Wilayah Kerja Puskesmas Kota Jambi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 20 orang ibu nifas dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, adapun kriteria sampel adalah ibu melahirkan pertama kali pervaginam, ibu dalam masa nifas 3-4 hari, mampu berkomunikasi secara verbal, berada diwilayah kerja puskemas dan mempunyai alat komunikasi berupa handphone. Penelitian dilakukan pada bulan bulan Maret s.d September 2019 sedangkan ditahap pengumpulan data primer atau intervensi dilakukan pada tangal 1 Juli sampai 27 Juli 2019, Prosedur pada penelitian tahap pengumpulan data primes yaitu: responden sesuai kriteria mengisi lembar persetujuan, selanjtnya meminta no handphone (HP) atau whatshapp (WA) responden. Dilakukan pre-test pada responden dengan mengisi kuesioner, selanjutnya peneliti melakukan kontrak waktu dengan responden untuk melakukan telenursing untuk memberikan pengetahuan tentang perawatan nifas, dengan pesan singkat melalui media leaflet dan video perawatan masa nifas selama lebih kurang 20 menit setiap ibu nifas. Ibu diberikan kesempatan bertanya secara jaringan pribadi menggunakan WA. setelah dilakukan perlakuan/intervensi pada ibu nifas selama 27 hari maka dilakukan post-test dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji T.Hasil PenelitianAnalisa Univariat
Tabel 1. Gambaran pengetahuan ibu nifas sebelum dan sesudah diberikan pengetahuan ibu tentang perawatan nifas menggunakan Telenursing
 Variabel PengetahuanNilai%Pre-test

Rendah1575Sedang420Tinggi15Post-test

Rendah315Sedang945Tinggi840
Berdasarkan tabel, hasil penelitian menunjukan gambaran pengetahuan ibu sebelum diberikan telenursing menunjukkan bahwa sebagian besar 15 (75,0%) responden memiliki pengetahuan rendah, 4 (20%) responden memiliki pengetahuan sedang. Setelah diberikan telenursing menunjukkan bahwa 8 (40%) responden memiliki pengetahuan tinggi, 9 (45%) responden memiliki pengetahuan sedang. Intervensi dilakukan pada ibu nifas setelah ibu pulang, selama 27 Hari. Sebelum intervensi dilakukan maka pengetahuan ibu diukur dulu dan setelah intervensi pengetahuan ibu dukur lagi, jadi jarak antara pengukuran pengetauan sebelum dan setelah dilakukan intervensi selama 27 hari.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada peningkatan pengetahuan ibu nifas setelah dilakukan telenursing terkait dengan perawatan ibu selama nifas dan juga perawatan bayi baru lahir. Telenursing berisikan, pemenuhan gizi ibu nifas, perawatan payudara, peratan perinium, mobilisasi nidi, kebutuhan istirahat dan tidur, waktu menyusui perawatan tali pusat, memandikan bayi dan imunisasi. Pengetahuan dipengaruhi oleh isi informasi yang diterima oleh sesorang sesuai dengan kebutuhannya. Intervensi dilakukan selama 27 hari, dikarenakan materi-materi yang disampikan sudah dapat dipahami oleh ibu nifas.
Analisa Bivariat
Tabel 2. Deskriptif data perbandingan rata-rata skor total antara pre-test dan     post-test pengetahuan ibu tentang perawatan masa nifas
 
KelompokNilaiMeanSDSkor TotalPre-test204,551,701
Post-test207,351,461
Tabel 3. Pengaruh Telenursing terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan masa nifas
Paired 95% convidence upperTDfSign.(2-tailed)Total pre-test -- total post-test-2.181-9.473190.000
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2. Pengaruh telenursing terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan masa nifas diperoleh nilai significancy 0,000 (p<0,05) artinya terdapat pengaruh rerata pengetahuan ibu nifas yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan telenursing.KelebihanMemudahkan ibu pasca melahirkan dalam proses perawatan nifas.
Membantu tenaga kesehatan menilai status pengetahuan masyarakat khususnya ibu pasca melahirkan mengenai perawatan nifas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun