Dia menekap mukanya. Dia mengingat lagi sosok Will. Memangnya dia siapa sih? Apa dia memang orang penting?
Tidak ada salahnya dia mengecek siapa Will di internet kan? Tapi... Tidak mungkin juga orang penting bisa berkeliaran seperti itu secara bebas. Dan kenapa pula dia harus repot-repot mengenal Freya?
Ah... Mungkin ini hanya olok-olok Fred saja. Mungkin sekarang Will sedang bersembunyi di suatu tempat, tidak menemui Freya dan bekerjasama dengan Fred untuk membuat lelucon bahwa dia artis. Itu tidak lucu.
Namun dia mengingat lagi bagaimana penampilan Will ketika bertemu dengannya empat kali. Pertemuan pertama dia memakai sepatu keren warna hitam dengan jaket bomber dan topi senada. Pertemuan kedua dia di kafe Fred, dia berbicara akrab dengan Fred dan Fred sampai meluangkan waktu hanya untuk berbicara dengannya di konter. Jarang ada orang yang bisa mengajak Fred bicara, karena dia sibuk sendiri.
Pertemuan ketiga dan paling fenomenal itu, dia menghampiri Freya lagi hanya untuk menanyakan namanya. Sebelumnya dia tau dia berkontak mata dengan cowok lain yang keluar dari supermarket dan cowok itu mematuhinya hanya dengan pandangan matanya. Terakhir, kemarin, sekali lagi, dia seperti seseorang yang sedang menyamar. Dia memakai jaket bomber, topi, sepatu kets, dan jeans. Walaupun dia seperti menyembunyikan identitasnya, namun dia tidak bisa meninggalkan kesan keren pada dirinya.
Freya tidak tahan dan dia akhirnya membuka laptonya.
"Jika dia memang benar orang penting seperti yang dikatakan Fred, dia akan muncul di internet, siapapun dia."
Lalu Freya mengetik William Singe pada google dan menekan enter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H