Freya mulai tidak enak. Sepertinya Fred mengetahui apa yang Freya tidak ketahui.
"Eee... William Singe." Freya menjawab dengan sedikit tercekat. Dan dia kemudian tidak berkata apa-apa lagi.
Fred menarik badannya kembali. Sedari tadi dia agak memojokkan Freya dengan pertanyaannya. Dia menggeleng-gelengkan kepala. Dia melihat ekspresi Freya lagi dan dia melempar serbet ke meja konter.
"Jangan katakan bahwa kamu nggak mengenalnya. Kamu mengucapkan namanya dengan ekspresi biasa seperti itu. Kamu kenal dia nggak?" Tanya Fred.
Sekarang Freya yang malah bingung.
"Kenal? Saya nggak kenal dia. Maksud saya, sepertinya memang saya pernah melihat dia entah di mana. Tapi saya rasa itu karena saya ingat pada orang lain saja." Freya tersenyum lemah.
Fred masih menggeleng-gelengkan kepala. Jelas ada yang tidak beres...
"Pak Fred... Memangnya dia siapa? Will siapa?" Tanya Freya panik. Dia takut jika Will bukan orang sembarangan dan sikapnya ke Will tidak cukup baik selama ini.
"Aku tidak akan memberitahumu jika kamu tidak mengetahui sendiri siapa dia." Katanya dengan intonasi berlebih. Lalu Fred berjalan ke dapur. Meninggalkan Freya.
Ketika pulang ke asrama malam itu, Freya nggak konsen mengerjakan tugasnya. Dia terus kepikiran ekspresi dan perkataan Fred padanya. Kenapa dia seperti nggak sabar dengan reaksi Freya tadi.
"Memangnya dia mengharap aku akan bereaksi seperti apa?" Tanya Freya ke dirinya sendiri. "Aku nggak kenal Will."