Mohon tunggu...
Ani Mulyani
Ani Mulyani Mohon Tunggu... Freelancer - Pengajar

Tertarik dengan isu-isu sosial budaya. Semoga tulisan saya bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pentingnya Pendidikan Pola Asuh Guna Mencegah KDRT Sejak Dini

2 Januari 2024   05:02 Diperbarui: 3 Januari 2024   12:49 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana seseorang bisa mengekspresikan emosi secara tepat, tentu perlu menjadi perhatian bagi setiap kita. Dimulai dari lingkungan keluarga, yakni pola asuh orang tua.

Ilustrasi Kekerasan (Sumber : unsplash.com) 
Ilustrasi Kekerasan (Sumber : unsplash.com) 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui pola asuh yang baik sedari dini untuk meminimalkan atau bahkan menghindari potensi kepribadian anak yang dekat dengan kekerasan. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua dalam menerapkan pola asuh sehat bagi anak.

Terima Emosi Anak Apa Adanya

Kita pasti pernah mendengar tangisan bayi yang baru lahir. Ini merupakan repons alami bayi ketika beradaptasi atau mulai mengenal lingkungan baru, yang merupakan tanda bayi sehat dan normal. Emosi adalah perasaan alami yang dimiliki manusia untuk merespon sesuatu yang ada di sekitarnya

Sering kali saat mulai balita, anak-anak yang menangis tantrum karena minta sesuatu atau karena merasa tidak nyaman, orang tua langsung memarahinya, membentak atau mengancam dan menyuruhnya untuk diam. Anak-anak akan terdiam, tetapi ia belajar menekan perasaannya.

Padahal dengan menerima emosi anak apa adanya, saat anak menangis kita bisa menanyakan apa yang sedang ia rasakan. Apakah ia sedang sedih, marah, kesal atau lainnya, bukan malah menyuruhnya diam. Ketika ia menekan perasaannya maka ia tidak belajar mengenali emosinya dan tentu tidak mampu belajar bagaimana sebaiknya mengekspresikan emosi yang ia rasakan.

Oleh karena itu, ada baiknya kita sebagai orang tua atau orang yang lebih tua menghindari melarang anak menangis. Biarkan anak-anak belajar mengekspresikan emosinya, berikan ruang untuknya mengenali emosi yang sedang dirasakan dan bantu ia mengekspresikan emosinya dengan memberikan contoh secara wajar.

Hindari Memarahi Anak Berlebihan

Tidak ada satu pun orangtua yang tidak pernah memarahi anaknya. Memarahi anak itu bukan sesuatu yang buruk, tetapi memarahi anak baiknya dengan cara dan bahasa yang tepat. 

Ketika orangtua sedang merasakan kesal, frustasi khawatir ataupun marah, tidak sedikit yang menjadi tidak sabar sehingga suka berteriak, membentak, mengancam berkata kasar bahkan memukul atau menyakiti fisik anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun