Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ditembak Bujang Petani Millenial Dam Licin

5 November 2021   14:36 Diperbarui: 5 November 2021   14:48 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Apa."


"Cinta."


Geletar gusar menimpa kepala. Bujang ini masih membicarakan cinta setelah semua alasan diutarakan.


"Dengan keadaan diriku seperti ini?"


"Apa yang membuatku harus mundur?"


"Aku tak bisa selalu bersamamu, 

pekerjaanku seperti burung."


"Asal bersedia menetap di hatiku, ke manapun kau melanglang akan kuantar, atau bila tak bisa tetap kutunggu pulang. Kapanpun, larut sekalipun."

"Ah kau, kenapa tidak dahulu saja kau tercipta untukku?"

"Karena aku adalah masa depanmu."

Shadeeq bujang petani. Dia memilih menggarap sendiri lahan orang tuanya. Di saat pemuda seusia di desanya pergi merantau, mencari penghasilan lebih besar, menjadi kuli atau buruh bangunan yang uangnya bisa didapat setiap minggu. Lebih cepat dinikmati ketimbang bertani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun