Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Perempuan dalam Perselingkuhan

15 September 2020   13:33 Diperbarui: 15 September 2020   18:49 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebiasaan yang kerap dilakukan sebelum mandi. Lalu tidur mendengkur hingga matahari tinggi dan dia harus ngantor lagi. Bincang panjang memang jarang terjadi, namun itu bukan berarti hubungan dalam masalah. Landai seperti biasa, tanpa gesekan apa-apa. Hubungan pernikahan itu tenang tanpa riak gelombang.

Tak ada gejolak atau masalah besar yang membuat sang lelaki harusnya hengkang dari sisi istri, apalagi sampai ada kata cerai seperti yang kerap dikatakan pada perempuan layouter selingkuhannya. Hanya hambar saja yang membuat lelaki reporter itu ingin mendua.

Merasa tak diawasi, membuat lelaki reporter itu bebas menancapkan taji. Meski status KTP sudah menikah disandangnya. Sebagai lelaki ada kebolehan poligami. Ini pula andalan yang dia pakai menaklukkan hati perempuan layouter kantornya. Yang padanya dia sering cash bon untuk sekedar membeli rokok pun makan siang gratisan.

Trisno jalaran soko ngglibet, itulah pameo yang berlaku untuk mereka. Rasa nyaman yang didapat saat berdua memunculkan benih selalu ingin bersama, lalu cinta diutarakan mewarnai kebersamaan selanjutnya. Dengan bumbu cerita ketidak nyamanan mengarungi pernikahan dengan sang istri sampai wacana cerai yang akan dijatuhkan oleh lelaki reporter itu.

Perempuan layouter itu terseret menjadi selingkuhan. Janji dinikahi membuatnya melambung tinggi, menjadi istri kedua, menggantikan istri utama bila betul ada perceraian atau kekasih selamanya. Pelakor sudah hidupnya kini. Perebut lelaki orang.

Sebuah stempel yang sama sekali tak pernah dia bayangkan akan disandang. Sementara sang lelaki merasa di atas angin. Baginya, punya perempuan lebih dari satu itu tak mengapa, toh kawan-kawannya juga cuek bebek.

 "It's none of your bussiness". Menjadi kesepakatan tak tertulis diantara lingkungannya. Asal pekerjaan selesai sesuai target, apapun gossip kehidupan tak akan disinggung. Kecuali bila itu merugikan perusahaan. Baru pemred atau bahkan direksi akan turun tangan.

Kondisi ini cukup menguntungkan bagi keduanya. Sex after lunch atau dinner with bed menjadi kebiasaan. Tidak ada kontrol lingkungan membuat hal ini terus berlanjut.

Istri di rumah tak tahu apa-apa, sementara teman di kantor tutup mata tutup telinga. Budaya timur luntur. Kebebasan individu ala barat mendapatkan tempat terhormat.

Padahal kalau mau, lingkungan kerja, kawan dekat bisa menjadi penasehat utama atas kesalahan hubungan itu. Tapi kalau mereka pun setali tiga uang, bagaimana itu bisa terjadi. 

Perselingkuhan menjadi kebiasaan yang dimaklumi dan diterima keberadaannya. Ironi, bertabrakan dengan nilai agamis yang harusnya ditaati. Luntur sudah, tiada lagi benar salah menurut norma agama yang menjadi landasan sikap. Berganti dengan nilai baru. Hak Asasi. Asal tidak merugikan orang lain," jangan campuri urusanku".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun