Gigip girang bukan kepalang, diapun keluar dari kantor guru dengan sesungging senyuman yang tak pernah pudar.
Di kantor, kulihat ada guru Matematika, Â Pak Ping namanya, dia dari dulu suka memperhatikanku, hanya saja kuabaikan, bagiku pamali kencan dengan teman, bisa heboh satu kantor kalau mengetahuinya.
"Ehem, Bu Daya nanti mau pulang sama Gigip lagi?" tanyanya menyelidik.
"Iya Pak Ping, lumayan daripada ngojeg."
Jawabku sekenanya.
"Ada hubungan apa ibu sama Si Gigip, kok tiap hari pulang bareng?"
"Halah pak, wong saking rumah Gigip kan jalannya melewati rumah saya, jadi ya sama samalah."
"Oh begitu, kalau pulang sama saya mau?"
"Cie,cie?" Bu Ester, salah seorang guru mulai menggoda.
"Diterima saja bu, mobilnya Pak Ping baru loh, ini habis dibikinkan bubur jenang merah, hayuk bu dimakan sama-sama." Lanjut Bu Ester tak berdosa.
"Oh ya, mobil apa pak?" Tanyaku baru tahu, sambil mengincip sesendok bubur jenang merahnya.
" Pick Up bu, sekalian buat ngangkut anak-anak yang mau nyari nunutan pulang."