Mohon tunggu...
Yedija Luhur
Yedija Luhur Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Photographer

Based on Jakarta Greater Area i'm a full time photographer, specialized in portrait and company profile. also doing content creation at social media platform, website, and blogging.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Wedding Photography, Sebuah Industri Sunset atau Sunrise

25 Juni 2024   10:47 Diperbarui: 27 Juni 2024   10:33 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI Wedding | Unsplash/Alvaro CVG via Kompas.com

Kelas middle ini biasa memiliki taste foto yang sudah mulai matang, sehingga mereka paling banyak melihat-lihat referensi dari sosial media (weddingnya si anu, fotografernya si anu, dll). 

Maka dari itu biasanya di market ini juga yang paling mempunyai banyak request tapi juga menuntut harga yang semurah-murahnya dikarenakan,  fotografi biasanya tidak terlalu masuk ke skala prioritas wedding mereka, jika dibandingkan dengan dekorasi yang bagus, dan dress yang indah. Sehingga harga menjadi cukup ditekan di market ini.

Di titik ini, tantangan tertinggi seorang vendor fotografer adalah di budgeting dan komunikasi. Bagaimana bisa mengakali dengan budget yang secukupnya tapi bisa menghasilkan hasil yang sesuai dengan standard kita. Dan juga komunikasi, serta edukasi klien adalah hal yang paling crucial di kelas ini. 

Bagaimana kita bisa menjelaskan apa yang bisa didapat dengan budget sekian, mana yang tidak mungkin dilakukan dengan budget sekian, dan jika ada request tertentu, berapa harga penambahan yang wajar diberikan ke klien, semua ini perhitungannya harus taktis dan akurat. 

Supply dan demand yang ada di market ini cukup seimbang, meski belakangan ini sejak covid, supply nya menjadi bertambah dikarenakan barrier to entry di titik ini juga tergolong tidak sulit. 

Menurut pengalaman beberapa teman-temanku, harga yang ada di market ini cenderung stuck sejak covid hingga sekarang, padahal kebutuhan makin tahun makin meningkat bukan?

...

Di market upper class ini, merupakan puncak piramida, dimana marketnya sedikit, tapi pemain wedding di kelas ini juga tidak banyak. Meskipun banyak dari fotografer kelas middle yang mulai menyentuh ke market ini, tapi barrier to entry nya sangat tinggi di market ini. Barrier to entry yang kumaksud adalah di market ini, biasanya klien sudah bukan mencari harga atau style tertentu saja, tapi membeli "taste" suatu vendor atau fotografer.

Klien di level ini, biasanya tidak memiliki banyak request dikarenakan mereka membeli "taste" dari style foto kita, terlepas berapapun harga yang kita kasi ke mereka. 

Selain itu di market upper ini, sangat niche sehingga biasanya vendornya/fotografernya juga itu-itu saja yang memang sudah lama bermain di kelas niche ini. 

Di sisi lain, mereka sangat percaya dengan rekomendasi dari temannya yang sudah menggunakan jasa fotografer sebelumnya. Disini peran "word of mouth" sangat penting, dan juga menjaga kredibilitas sudah menjadi hal yang mutlak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun