Mohon tunggu...
Cahyani Yusep
Cahyani Yusep Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ani

Sederhana dan suka mempelajari hal hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerita tentang Hujan] Hujan, Aku Merindunya

11 Februari 2020   11:56 Diperbarui: 11 Februari 2020   13:29 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin mereka pacaran. Hari itu hujan tak turun, malah terasa sangat terik dan panas. Aku pergi pulang dengan hati sedih. Mulai saat itu aku tidak menaruh perasaan apapun lagi pada Andri. Aku akan belajar sungguh-sungguh agar aku bisa lulus ujian, dan masuk Universitas favorit. 

***

2 minggu setelah itu, aku lebih terlihat serius. Wajahku tak ramah seperti biasanya. Aku siap ujian. Aku akan melupakan semua urusan yang tak penting dan fokus pada semua yang ada untuk masa depan. 

Hujan deras seolah merestui apa yang menjadi niatku saat itu. Andri beberapa kali kulihat, mencari-cari pandang kepadaku dari arah tempat duduknya. Tapi aku tidak mempedulikan apapun lagi. Lulus dan Lolos adalah mimpiku sekarang. "Aku bisa" Dalam hatiku. 

***

Sebulan sudah ujian demi ujian aku lewati. Aku Lulus dan Lolos diterima Universitas favorit di kotaku. 

Bahagianya hari itu menerima kabar baik yang sangat menggemparkan keluargaku. AyahIbu, dan adikku turut bahagia dengan semua hasil belajar ku. Mereka bangga dengan kerja keras ku. 

Tak lama kemudian,  ada seorang pria mengetuk pintu rumahku. Aku lihat dia adalah Andri. Dia membawa sebuah koper yang dia seret. Aku membuka pintu dan bertanya mengapa dia datang. 

Dia berpamitan kepadaku. Katanya, dia akan mengambil pendidikan sperti ayahnya. Dia akan menjadi seorang dokter. 

"Nis, aku tau kamu diam-diam suka sama aku kan? " Dia bertanya dengan PD-nya. 

"Ke PD-an deh kamu Dri. Aku gak suka kok sama kamu. " Aku tau aku bohong. Tapi aku tak bisa mengutarakan perasaanku yang sebenarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun