Mohon tunggu...
ANGGUN PRASTIWI
ANGGUN PRASTIWI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anggun Prastiwi

Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aspek Ibadah, Latihan Spritual, dan Ajaran Moral Dalam Islam

5 Desember 2021   02:04 Diperbarui: 5 Desember 2021   02:18 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemudian mengenai haji, ayat 197 dari surat al-Baqarah:27 : menerangkan bahwa sewaktu mengerjakan haji orang tidak boleh mengeluarkan ucapan tidak senonoh, tidak boleh berbuat hal-hal tidak baik dan tidak boleh bertengkar.

Tentang zakat ayat 103 dari surat al-Taubah:28 : menjelaskan bahwa zakat diambil dari harta untuk membersihkan dan menyucikan pemiliknya. Hal tersebut dipertegas dengan sabda rasulullah yang menjelaskan bahwa arti sedekah luas sekali, sehingga ia mencakupi senyuman kepada manusia, seruan pada perbuatan baik dan larangan dari perbuatan jahat, memberi petunjuk kepada manusia, menjauhkan duri dari jalan, memberi air yang ada digayung kita kepada orang yang berhajat dan menuntun orang yang lemah penglihatannya.

Bahwa semua ibadat itu dekat hubungannya dengan pendidikan moral dijelaskan lebih lanjut oleh salah satu hadits yang menyatakan bahwa orang yang kuat sembahyang, berpuasa dan bersedekah, tetapi lidahnya menyakiti tetangga, akan masuk neraka. Dan orang yang sedikit menjalankan ibadat sembahyang, puasa, dan sedekah, tetapi tidak menyakiti hati tetangga akan masuk surga. Dalam hadits lain juga mengatakan bahwa orang yang berdusta, tidak menepati janji dan berkhianat, adalah munafiq, sungguhpun ia mengaku dirinya orang Islam, berpuasa, mengerjakan sholat, haji, umrah, menurut hadits berikut. Dalam hadits lain juga juga diterangkan oleh Nabi tentang ada hal yang lebih tinggi, derajatnya dari salat, puasa dan sedekah. Ketika para sahabat ingin mengetahui hal itu, maka Nabi menjawab: Memperbaiki persahabatan. Selanjutnya juga nabi menjelaskan bahwa sifat pemurah membuat orang dekat pada tuhan dan surga, sedang sifat bakhil membuat orang jauh dari Tuhan dan surga. Dan begitunya sifat pemurah sehingga orang jahil tetapi pemurah lebih dikasihi Tuhan dari orang banyak beribadat tapi bakhil.

Demikianlah al-Qur'an dan alHadits menjelaskan bahwa ibadat sebenarnya merupakan latihan spritual dan moral dalam usaha Islam membina manusia yang tidak kehilangan keseimbangan hidup, lagi berbudi pekerti luhur.

Disamping latihan spritual dan moral ini, al-Qur'an dan al-Hadits juga membawa ajaran-ajaran atau normanorma yang harus dilaksanakan dan dipegang oleh setiap orang muslim, sebagaimana dalam surat al-Nisa' ayat 58 yang mengajarkan supaya manusia mengetahui hak orang lain dan bersikap ikhlas terhadap hak itu. Ayat ini memerintahkan supaya amanat (hak yang dipercayakan kepada seseorang) diteruskan kepada yang berhak, disamping ayat ini juga mengajarkan supaya manusia bersikap adil.

Selain ajaran-ajaran moral tentang berbuat amanat dan adil al-Qur'an juga mengajak berbuat baik kepada orang lain dan keluarga(al-Nahl 90) , menganjurkan untuk berkata baik (Surat Ibrahim ayat 24, 25, dan 26), melarang untuk mencemooh orang lain, karena mungkin lebih baik dari kita sendiri. Melarang untuk berburuk sangka, karena sebagiannya adalah merupakan dosa, dan mencari kesalahan-kesalahan orang lain (Surat Hujurat 11-12).

Selain ajaran Akhlaq al-Qur'an juga mengandung ajaran-ajaran bagaimana seharusnya tingkah laku seseorang dalam hidup sehari-hari. Misalnya agar seseorang jangan memasuki rumah orang lain sebelum minta izin (al-Nur ayat 27-28), meminta izin terlebih dahulu sebelum memasuki ruang tertutup dengan mengetok pintu tiga kali meskipun anak yang belum dewasa (al-Nur ayat 58).

Ajaran-ajaran moral dalam alqur'an ini dipertegas juga oleh sabdasabda Nabi, bagaimana Nabi bersabda tentang manfaat kejujuran yang membawa kedamaian, dan dusta membawa kecemasan, Rasul juga menjelaskan orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan amarahnya, Rasul juga mengajak untuk berlemah lembut.terhadap orang yang tidak menghargainya, memaafkan orang yang tak memberi apa-apa, tetap bersahabat dengan orang yang memutus tali shilaturrahim. Hal inilah yang menyebabkan Rasul dipuji dalam alqur'an sebagai orang yang mempunyai akhlaq yang luhur.

Dari paparan diatas bisa dikatakan bahwa intisari ajaran Islam adalah berkisar soal baik dan buruk. Inilah yang menyebabkan para teolog berbeda pendapat tentang masalah baik dan buruk . perbedaaan itu seputar "Dapatkah manusia melalui akalnya mengetahui perbuatan mana yang buruk? Atau untuk mengetahui itu, manusia perlu pada wahyu?pertentangan ini misalnya terjadi pada aliran Asy'ariah dan Mu'tazilah.

Disamping masalah baik buruk ini dibahas dalam teologi Islam, fikih atau hukum Islam sebenarnya juga memusatkan pembahasan pada soal baik dan buruk itu. Pengertian wajib, haram, sunnah, dan makruh hubungannya erat sekali dengan perbuatan baik dan buruk itu. Pada dasarnya perbuatan buruk atau jahat ada yang haram untuk dikerjakan dan ada yang makruh yang berakibat kemudharatan dan kesengsaraan jika dilaksanakan, sedangkan perbuatan baik ada yang wajib dan ada yang sunnah yang berakibat dan kebahagiaan jika dilaksanakan.

Ancaman yang berupa neraka dan janji yang berupa surga diakhirat, juga erat hubungannya dengan soal baik dan buruk ini.Orang yang berbuat baik di dunia akan masuk surga di akhirat. Dan orang yang berbuat jahat akan masuk neraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun