Mohon tunggu...
Anggun Andhini Rahmad
Anggun Andhini Rahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dengan hobi yang tidak spesifik, namun saya suka melakukan hal-hal yang membuat saya merasa senang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Kekerasan Seksual Terhadap Anak Usia Sekolah

22 Desember 2024   21:45 Diperbarui: 22 Desember 2024   21:44 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Kemen PPPA atau Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang diakses pada (11/11/2024), tahun ini, terdapat 10.280 kasus kekerasan seksual dengan 1.723 korban kekerasan pada usia 6-12 tahun dan 8.654 korban kekerasan pada usia 13-17 tahun. Jika menurut jenjang pendidikan ada sebanyak 5.162 korban pada jenjang pendidikan SD. Pelaku berdasarkan hubungan ada 3.933 pelaku dengan hubungan teman/pacar, 2.533 pelaku dengan hubungan orang tua, 1.197 pelaku dengan hubungan keluarga/saudara, 665 pelaku dengan hubungan guru. Data tersebut akan bertambah dengan seiringnya waktu.

Dari data tersebut Kemen PPPA menyatakan bahwa pelaku kekerasan pada anak ialah orang terdekat seperti orang tua korban/ayah tiri dan kandung, keluarga terdekat dan teman korban. Dalam kasus kekerasan seksual yang marak terjadi, anak menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap kekerasan seksual karena anak selalu diposisikan sebagai sosok yang lemah dan tidak berdaya (Zahirah et al., 2019).

Tempat terjadinya kekerasan pada anak biasanya banyak terjadi di rumah yang seharusnya menjadi tempat yang aman untuk mengasuh. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa terjadinya tindak perlakuan yang salah terhadap anak juga banyak terjadi di dalam rumah. Persoalannya adalah keluarga memiliki hak-hak privasi, sehingga banyak keluarga yang menutupi kekerasan tersebut di depan orang lain. Dalam hal ini Anak mengalami penelantaran dan pelecehan oleh orang tua atau Pengasuh yang seharusnya melindungi dan memberi kasih sayang atau perhatian, tetapi melakukan kekerasan, maka anak telah mengalami maltreatment (perlakuan salah) (Kurniasari, 2019).

Berdasarkan penjelasan mengenai isu kekerasan seksual di keluarga yang marak terjadi dan anak sebagai korbannya, dan menyimpulkan bahwa keluarga sudah tidak bisa lagi berfungsi sebagaimana mestinya yaitu melindungi dan menjadikan keluarga sebagai panutan untuk anaknya, membuat penulis ingin meneliti dampak kekerasan seksual anak di keluarga terhadap perkembangan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu dampak kekerasan seksual di keluarga yang menimpa anak sebagai korbannya dan juga upaya penanganannya. Diharapkan artikel ini dapat memberikan pemahaman mengenai dampak yang timbul dari kekerasan seksual dan upaya penanganannya.

METODE 

Artikel ini menggunakan metode artikel review. Artikel diperoleh dari sumber referensi pada google scholar dengan pencarian Dampak kekerasan seksual pada anak dengan hasil jurnal 82.100 dan jurnal tersebut isinya terkadang tidak merujuk pada anak, lalu jurnal yang ditemukan pun tidak keseluruhan dapat diakses karena terkadang ada jurnal yang terkunci. Berikut rincian hasil literatur jurnal yang penulis dapat.

JUDUL

PENCIPTA

HASIL

Dampak, Faktor, Penanggulangan

Kekerasan Seksual Terhadap Anak: Dampak Dan Penanganannya Child Sexual Abuse: Impact and Hendling

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun