Satu batang rokok itu sudah ia ikat diantara kedua tepi bibirnya, tangan kanannya kali ini bekerja. Korek api ia nyalakan, dan menempel di sudut rokok, ia tarik nafas sembari menyalakan sebatang rokok itu, dan busssshhh..
Kepulan asap keluar, ia tarik nafas dalam, Lelaki itu menikmati suasananya. Kepulan asap bebas mengudara, arah asapnya mengarah kemanapun. Batinnya tenang, raganya santai. Satu yang ada didalam pikirannya saat itu.
'Asap rokok itu kubiarkan bebas sejak dulu, tapi kenapa kepulan asap kopi itu tak kubiarkan bebas sejak dulu?' tanyanya.
Cerita kebebasannya hanya jadi miliknya sendiri. Lelaki itu masih tetap meyakini, jika kisah masa lalunya hanya akan aman jika ia pendam rapat-rapat.Â
Meskipun belenggu masa lalu perlahan sudah mulai lepas dari raganya, tapi tetap saja masih ada ketakutan.
Ketakutan itu utuh, tapi tak akan ia jadikan sebagai hambatan. Lelaki itu tetaplah lelaki yang sama. Ia tetap pendiam. Perenung.Â
Tak banyak bicara. Hanya menjawab ketika diajak bicara. Cerita masa lalunya merubahnya menjadi serigala yang hanya memantau. Bergerak jika ada ancaman.
Baginya tak mengapa, tujuan awalnya memang ingin melepas semua cerita masa lalunya. Gadis berkerudung merah maroon itu perlahan mulai hilang.
Kerudung merah maroonnya kini mulai memudar. Manis senyumnya sedikit demi sedikit mulai samar.
Hatinya tenang, lelaki itu merasakan kebahagiaan. Teman ceritanya hanya kopi hitam pait dalam cangkir dan sebatang rokok.Â