3. The Subtance-Abusing Father (Ayah dengan ketergantungan zat)Â
Anak perempuan yang tumbuh dengan ayah mengalami penyalahgunaan zat-zat terlarang menghadapi banyak pertarungan, mereka seringkali merasa bersalah karena merasa bertanggung jawab atas perilaku dilema mereka.
Setelah itu mereka merasa cemas dan takut orang tuanya bertengkar serta ayahnya melakukan kekerasan kepada ibunya. Mereka terbiasa dengan suasana tempat tinggal yang rancu sehingga mengalami kesulitan untuk tahu perilaku yang normal.
4. The Abusive Father (Ayah yang melakukan kekerasan)Â
Bentuk kekerasan yang dilakukan seseorang ayah yang dimaksud disini dapat timbul dalam berbagai bentuk baik lisan, fisik, bahkan seksual. Terlepas asal kekerasan yang dilakukan akan mengakibatkan pengaruh yang jelek, kekerasan tadi menyebabkan syok, perasaan cemas, takut bahkan fobia. Memasuki usia dewasa perempuan yang tumbuh dengan kekerasan mengalami berbagai kesulitan dalam penyesuaian psikososial. Kesulitan membuat hubungan interpersonal yang dekat, disfungsi seksual, gangguan makan, ketergantngan zat, serta mempunyai prilaku yang dapat merusak diri sendiri.
5. The Unrealiable Father (Ayah yang tidak dapat diandalkan)
Kategori yang termasuk dalam tipe ini adalah ayah yang lepas dari tanggungjawabnya sebagai ayah yang bisa terjadi karena ayah terlalu sibuk atau tidak kompeten.Â
Terdapat dua respon anak perempuan ketika mereka memiliki ayah yang tidak dapat diandalkan: Pertama, mereka akan berusaha lebih keras untuk menyenangkan ayahnya karena mereka merasa menjadi penyebab ayahnya berperilaku demikian.
Kedua, mereka akan memberikan pandangan bahwa semua laki-laki sama seperti ayahnya yang tidak dapat diandalkan.
6. The Absent Father (Ayah yang tiada)
Ayah yang tidak hadir secara secara fisik dengan kategori ayah yang meninggal, ayah yang meninggalkan anaknya karena perceraian atau alasan lain.