Mohon tunggu...
Anggi Julianti Saputri
Anggi Julianti Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Antasari Banjarmasin

Saya menyukai hal baru

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ungkap Fakta Remaja Perempuan yang Mengalami "Father Hunger"

25 Juni 2023   08:30 Diperbarui: 3 Juli 2023   16:15 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus tersebut juga dapat mempengaruhi sikap remaja perempuan dalam memilih calon pasangan. Ia akan mencari sosok ayah yang dapat memberikan kasih sayang dalam diri pasangannya. 

Tidak jarang, hal ini sering menjerumuskan remaja perempuan dalam bahaya karena tidak benar-benar dapat memilih pasangan yang ideal. 

Seringkali ketika ia mendapatkan sedikit perhatian dari para laki-laki ia langsung berpikiran bahwa laki-laki tersebut memang yang menjadi tujuannya.

Penyebab dan Dampak Father Hunger

Sarah Serah dalam bukunya yang berjudul "The Unavailable Father: Seven Ways Women can Understand, Heal dan Cope with a Broken Father-Daughter Relationship" menjelaskan 6 kategori penyebab seorang Father Hunger, yaitu:

1. The Disapproving Father (Ayah pengkritik) 

Konsep diri yang positif dari seorang anak perempuan dipengaruhi oleh cinta dan peneriman tanpa syarat yang diberikan oleh ayahnya. 

Jika seorang ayah tidak mampu memberikan cinta tanpa syarat, maka disitulah seorang ayah dapat dikatakan seorang yang pengkritik.

2. The Mentally Father (Ayah dengan penyakit mental) 

Perilaku yang ditimbulkan seorang ayah yang dengan penyakit mental sering kali tidak menentu tergantung menggunakan diagnosanya. 

Anak perempuan akan selalu merasa waspada karena persoalan akan muncul sewaktu-saat, tak jarang menimbulkan kecemasan, khususnya kecemasan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun