Nah, perusahaan lebih sering ngurusin aktiva karena ini yang bikin mereka bisa terus jalan dan menghasilkan uang. Tapi bukan berarti pasiva gak penting ya! Pasiva juga dipake, cuma gak se-intens aktiva.
Sumber:
Warren, C. S., Reeve, J. M., & Duchac, J. E. (2018). Financial & Managerial Accounting.
Saya akan menjelaskan risiko berbagai jenis aktiva dan disertai contoh. Saya juga akan mencantumkan sumber referensinya.
1. Risiko Aktiva Lancar: Aktiva lancar itu kayak uang cash atau barang yang bisa cepet diubah jadi uang dalam waktu setahun. Risikonya tuh: Bisa hilang atau dicuri. Misalnya, uang kas di toko bisa aja diambil maling, nilainya bisa turun.Â
Contohnya: stok barang dagangan bisa jadi nggak laku dan harganya anjlok. Susah ditagih. Kayak piutang dagang yang customernya susah bayar.
2. Risiko Investasi Jangka Panjang: Nah, kalo ini investasi yang lebih dari setahun.Â
Risikonya:Â
*Fluktuasi pasar. Misal, kita beli saham trus harganya naik turun gak karuan.Â
*Perubahan teknologi. Contohnya, Invest di pabrik CD, eh tau-tau orang udah pada pake streaming.Â
*Risiko politik atau ekonomi. Kayak invest di negara yang tiba-tiba kena krisis.
3. Risiko Aktiva Tetap: Ini tuh aset yang dipake buat operasional perusahaan dalam jangka panjang.Â