Dokter hanya menganggukkan kepalanya, lalu tersenyum dan membawa aku ke Ruang Operasi.
"Oh ya dok, aku titip surat ini untuk seseorang laki-laki baik, yang bernama edward ya dok. Tapi, kasihnya kalau operasiku gagal, tapi kalau gak gagal ya gak usah."
"Saya, pasti tidak akan pernah kasih surat ini untuk Edward. Karena saya percaya kamu pasti bakalan sembuh." Entah kenapa dokter ini tiba-tiba menumpahkan air matanya.
Operasi akhirnya dimulai, setelah berjalan 2 jam lebih akhirnya operasi dinyatakan selesai. Dokter dengan perlahan menutup wajahku dengan selimut rumah sakit yang bewarna hijau. Ya, operasi ini pasti gagal. Dokter dan perawat membawa jenazah ke kamar jenazah, dan perjalanan mendorongku ke kamar jenazah, kain diwajahku terbuka. Ya saat itu Edward lewat dan menemukannku dalam keadaan yang tidak ingin dilihatnya, dia panik dan menangis sejadi-jadinya. Mungkin kalau aku masih hidup, aku akan bersykur bahwa aku bisa tahu dan hidup lebih lama dengan orang yang begitu sangat peduli denganku.
Aku Nania Margareth, ingin bilang apapun takdirmu, apapun yang harus kamu jalani, suka tidak suka tetap percayalah bahwa semua takdir adalah yang terbaik bagi kita.