“Maafkan aku ibu, ku kira, ibu adalah ibu tiri yang jahat,” ujar Tono sambil menangis di pelukan ibu tirinya. “Ternyata, ibu sangat peduli padaku.”
Ternyata, tak semua ibu tiri itu jahat. Lagi-lagi ternyata, ibu kota lebih kejam dari ibu tiri.
Terjemahan bahasa Jawa.
1 : “…bila nanti saatnya tlah tiba, ku ingin kau menjadi istriku, berjalan bersamamu dalam terik dan hujan, berlarian ke sana kemari dan tertawa…”
2 : “Sebenarnya hanya satu yang jadi pikiranku, ayahku. Memikirkan beliau lebih dari memikirkan orang satu kampung. Pusing aku!”
3 : “Ternyata, Jakarta itu ramai. Aku bingung mau kemana.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H