Mohon tunggu...
Angelline Kezia
Angelline Kezia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Suka bernyanyi walau suara sumbang, suka traveling walau kantong kering, suka masak apalagi makan. Tapi paling enak itu indomi rasa mi aceh dan makan es krim waktu hujan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ternyata

7 Juli 2022   13:33 Diperbarui: 7 Juli 2022   13:37 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Maafkan aku ibu, ku kira, ibu adalah ibu tiri yang jahat,” ujar Tono sambil menangis di pelukan ibu tirinya. “Ternyata, ibu sangat peduli padaku.”  

Ternyata, tak semua ibu tiri itu jahat. Lagi-lagi ternyata, ibu kota lebih kejam dari ibu tiri.

Terjemahan bahasa Jawa.

1 : “…bila nanti saatnya tlah tiba, ku ingin kau menjadi istriku, berjalan bersamamu dalam terik dan hujan, berlarian ke sana kemari dan tertawa…”

2 : “Sebenarnya hanya satu yang jadi pikiranku, ayahku. Memikirkan beliau lebih dari memikirkan orang satu kampung. Pusing aku!”

3 : “Ternyata, Jakarta itu ramai. Aku bingung mau kemana.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun