Kulihat tangan-Nya terulur pasti,
Menyentuh hatiku yang hampir mati.
Meskipun kotor dan penuh cela,
Dia tak gentar, cinta-Nya tetap nyata.
Air mata jatuh di pipi kering,
Mencairkan hati yang lama membatu dingin.
Dalam pelukannya aku menemukan kedamaian,
Jurang pun sirna, berubah menjadi jalan yang ramai.
Oh Yesus, Penyelamat jiwa,
Di jurang dosa, Engkau tetap setia.
Mengulurkan tangan penuh pengampunan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!