Mohon tunggu...
sayyid chairul umam jamalullail
sayyid chairul umam jamalullail Mohon Tunggu... -

tulisan membuat hidup lebih berarti dalam menilai kehidupan yang ada ;P

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Al Quran dan Ahlul Bayt as

3 September 2010   15:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:28 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Akhirnya mereka berkata: "Wahai Abul Qasim, kami telah mengambil keputusan bahwa kami tidak jadi bermubahalah, namun kami ingin tetap memeluk agama kami." Rasul bersabda: "Jika kalian enggan bermubahalah, maka terimalah Islam bagi kalian dan akan berlaku hukum atas kalian sebagaimana berlaku atas mereka (muslim yang lain)."

Surah Al-Maidah:55

"Sesungguhnya wali kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat dalam keadan ruku'". (Al-Maidah: 55).

Berdasarkan hadis-hadis yang dinukil baik oleh kalangan ulama Syi'ah maupun Ahlussunnah bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Imam Ali as, dan sesuai dengan kajian para ahli tafsir dan hadis dari kalangan Syi'ah serta pengakuan ulama Ahlussunnah yang tidak sedikit, orang yang menyedekahkan cincinnya kepada si faqir dalam keadaan shalat (waktu ruku') itu adalah pribadi agung Ali as.

Allamah Mar'asyi dalam kitab-Nya Ihqâqul Haqq berpendapat bahwa ada sekitar 85 kitab hadis dan tafsir Ahlussunnah yang menegaskan bahwa ayat tersebut turun berkenaan dengan Imam Ali as.

Dengan riwayat-riwayat ini, jelas bahwa yang dinginkan dari kata jamak pada ayat di atas adalah kata tunggal dan itu adalah Imam Ali as. Akan tetapi, yang perlu dicermati di sini adalah apa arti sebenarnya dari kata wali yang terdapat dalam ayat ini.

Surah Al-Maidah:67 dan ayat 3

Peristiwa Ghadir berkaitan dengan sebuah momen yang terjadi di penghujung kehidupan Nabi saw. Peristiwa ini terjadi sewaktu beliau kembali dari menunaikan haji Wadâ'. Peristiwa besar ini terjadi di sebuah tempat yang bernama Ghadir Khum. Tempat ini adalah tempat berpisahnya para jamaah haji dari Mesir, Irak, dan para jamaah haji yang berangkat dari Madînah.

Pada tahun ke-10 H, Nabi saw bersama sekelompok besar dari sahabatnya pergi ke Mekah untuk menunaikan haji. Setelah menunaikan ibadah tersebut, beliau memberi titah kepada para sahabat untuk kembali ke Madînah. Namun, ketika rombongan sampai di kawasan Râbigh, sekitar tiga mil dari Juhfah, Jibril datang dan turun menjumpai Rasul di Ghadir Khum dengan menyampaikan misi dan wahyu dari Tuhan:

"Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika kamu tidak melakukannya, niscaya kamu tidak menyampaikan risalah-Nya, dan (ketahuilah) Allah akan menjagamu dari manusia." (Al-Maidah: 67)

Dengan turunnya ayat ini, Rasulullah memerintahkan rombongan untuk berhenti dan menyuruh mereka yang telah berlalu untuk kembali serta memerintahkan untuk menunggu rombongan yang masih tertinggal di belakang. Saat itu adalah waktu Zuhur. Hawa sangat panas sekali dan mimbar pun didirikan. Shalat Zhuhur didirikan secara berjamaah. Kemudian setelah semua berkumpul, beliau berdiri di atas mimbar setinggi 4 onta, dan dengan suara lantang beliau berpidato:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun