"Aku aja juga udah langsung mulai ngerjain, aku nggak mau terlalu lama menjadi beban orang tua," tambah Tasya.
"Meskipun udah kerja paruh waktu?"
"Yang aku maksud bukan beban orang tua secara finansial, tetapi juga beban pikiran. Ya meskipun biaya kuliahku dari semester dua sampai sekarang itu sebagian dari hasil usaha kerasku kerja paruh waktu sih."
"Aku sendiri masih biaya penuh dari orang tua. Aku juga agak khawatir kalau skripsiku enggak selesai di semester ini atau semester depan."
Dirga pun mulai menceritakan segala hal tentang masalahnya dengan jelas kepada Tasya. Hal itu pun membuat Tasya mulai memahami keadaan yang sedang dihadapi oleh Dirga.
"Nggak usah terpengaruh sama kata-kata orang yang menghambat kerja kerasmu, ditambah lagi mereka juga nggak sepenuhnya tahu tentang keadaanmu," ucap Tasya mencoba untuk memberikan semangat.
"Kamu bener sih."
"Kayanya sih cuma kita berdua yang fokus banget ngerjain. Jadi kaya ikan salmon," ujar Tasya.
"Salmon?"
"Iya, ikan yang melawan arus sungai untuk menghindar dari beruang pemangsa demi meraih kebebasan di ujung sungai."
"Puitis banget," ujar Dirga sambil menahan tawa.