Mohon tunggu...
Andrian Habibi
Andrian Habibi Mohon Tunggu... Konsultan - Kemerdekaan Pikiran

Menulis apapun yang aku pikirkan. Dari keresahan atau muncul untuk mengomentari sesuatu. Cek semua akun dengan keynote "Andrian Habibi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wiro Sableng, Perayaan Ultah dan Perang Opini (Reuni 212)

2 Desember 2017   19:18 Diperbarui: 2 Desember 2017   19:35 5594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Udangan Reuni 212. (Foto: Portal Islam)

Setahun yang lalu, hujan turun membasahi para pejuang pembela agama. Mereka bersatu dalam balutan kain putih tanda kesucian.

Doa dan takbir bersahut-sahutan dari monas sampai ke ekor barisan di cikini. Tidak salah jika kita menamakan 212 sebagai bentuk Revolusi Putih.

Revolusi Putih adalah gerakan massa yang menggunakan pakaian putih. Aksi massa biasanya anarkis.

Kali ini tidak. Mereka hanya berdoa, sholat dan berzikir. Sehingga tidak terjadi pertumpahan darah. Berbeda jika massa aksi sebanyak itu berasal dari kalangan mahasiswa atau pemuda.

Bisa-bisa terjadi pertukaran kursi pimpinan pemerintahan Indonesia. Seperti kejadian tahun 1998 yang lalu bernama reformasi.

2 Desember 2017, para alumni 212 akan memenuhi Monas. Janji pertemuan untuk merekat persaudaraan sudah ditabur. Semua alumni saling sahut menyahut untuk bersatu.

Kekuatan mereka bukan lah kapak tajam apalagi sakti. Senjata alumni 212 adalah pakaian putih, kisah dramatis pejalan kaki, doa, sholat dan zikir akbar.

Merayakan Ultah

Tahun lalu, aksi 212 bertujuan 'hanya' agar Ahok masuk kurungan. Cuma ingin 'Penista Agama' masuk bui. Hanya itu tidak lebih. Tidak ada niat mengganti Presiden atau mengulang Reformasi 1998.

Tapi, bagaimana dengan reuni 212? Belum tahu apa tujuannya.

Jawabannya Cuma satu, ya merayakan ulang tahun. Emangnya mau apa lagi? Mau siapa yang di demo? Kan Ahok sudah masuk penjara. Bahkan kabarnya, Ahok sedang belajar membaca Alquran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun