Mohon tunggu...
Andrian Habibi
Andrian Habibi Mohon Tunggu... Konsultan - Kemerdekaan Pikiran

Menulis apapun yang aku pikirkan. Dari keresahan atau muncul untuk mengomentari sesuatu. Cek semua akun dengan keynote "Andrian Habibi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wiro Sableng, Perayaan Ultah dan Perang Opini (Reuni 212)

2 Desember 2017   19:18 Diperbarui: 2 Desember 2017   19:35 5594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Udangan Reuni 212. (Foto: Portal Islam)

Sudah bisa dipastikan bakal ada jawab menjawab antar pengguna akun medsos. Antra yang pro dan kontra dengan aksi 212.

Kelompok kontra 212 akan kembali menghebohkan dunia maya. Terlebih jika mereka membuka akun facebook.

Akan muncul di layar kotak status yang bertuliskan 'apa yang anda fikirkan' tanya facebook. Lalu, pemilik akun akan menuliskan apa yang terfikir. Begitu juga di twitter, line, status whatsapp dan lain-lain.

Heboh? Sudah pasti.

Namanya saja dunia maya. Ruang bebas berekspresi. Semua bebas bicara asal jangan hoax. Mau berdebat? Silahkan saja. Tidak ada larangan. Setidaknya mengganti ruang perdebatan dan latihan diskusi.

Muncul pertanyaan, apa yang akan dibahas?

Pertanyaan dan perdebatan yang akan muncul pasti sekitar masalah kemacetan akibat aksi. Para teman Ahok bakal suntuk berat untuk melalui jalur aksi sekitar Monas. Jika mau hadir ke monas. Anda wajib pake baju putih dulu dan ikutan yang sedang perayaan ultah.

Kemudian, perdebatan akan merambah kepada perbandingan masa kepemimpinan Pemprov DKI Jakarta. Kontra 212 dan Teman Ahok akan memebandingkan kepemimpinan Ahok dengan Anies-Sandi.

Bisa kemana-mana dunk pembahasan. Tentu saja.

Pasti bakalan seru diskusi di medsos. Acara reuni 212 akan dilawan dengan rangkaian data dan perbandingan kepemimpihan Ahok. Begitu lah hidup. Ada warna yang berbeda. Tapi berbeda menjadi pelangi adalah ciri Indonesia.

*tulisan ini sebelum reuni 212 -- semiga masih hangat dan namanya opini. Boleh saja lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun