Mohon tunggu...
Andrian Habibi
Andrian Habibi Mohon Tunggu... Konsultan - Kemerdekaan Pikiran

Menulis apapun yang aku pikirkan. Dari keresahan atau muncul untuk mengomentari sesuatu. Cek semua akun dengan keynote "Andrian Habibi".

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wiro Sableng, Perayaan Ultah dan Perang Opini (Reuni 212)

2 Desember 2017   19:18 Diperbarui: 2 Desember 2017   19:35 5594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Udangan Reuni 212. (Foto: Portal Islam)

"Wiro Sableng, Pembela Kebenaran, Pembasmi Kejahatan, Muridnya Sableng, Gurunya Gendeng" kutipan lagu soundtrak Wiro Sableng

Dua satu dua? 212 ini lebih mengingatkan kita akan tokoh muda pembela kebenaran, Wiro Sableng.

Namanya aneh sama anehnya dengan nama gurunya, Sinto gendeng. Wiro Sableng adalah tokoh laga yang lucu, lawak dan pantang menyerah. Suka melucu dalam keadaan terdesak. Tapi fokus melawan penjahat.

Wiro Sableng mendapatkan senjata sakti bernama 'Kapak Naga Geni 212'. Kapak ini keluar ketika Wiro Sableng dalam kondisi terdesak. Dengan membaca ajian dan menyatukan dua telapak tangan di depan dada ber-tatto angka 212. Maka keluarlah sang kapak untuk menebas penjahat.

Kabarnya, pecinta tokoh Wiro Sableng akan melepas kerinduan. Informasi yang muncul bahwa Wiro Sableng akan tayang di bioskop.

Waduh, ini lebih keren lagi. Ternyata tokoh laga Indonesia bisa mencuri perhatian dunia perfiliman. Semoga sukses dan berkelanjutan. Sehingga Wiro Sableng memberikan kesegaran bagi fikiran yang lelah atas aktifitas.

Revolusi Putih

Namun, tulisan ini tidak membahas Wiro Sableng secara utuh. Kenapa? Karena filmya belum selesai dan masih menunggu jadwal tayang.

 Tulisan ini terkait 212 yang lain selain Wiro Sableng. Kalau 212 Wiro Sableng hanya untuk dirinya. 212 ini lebih banyak orang. Bahkan ada pertemuan alumni.

Tidak berhenti disitu. Alumni 212 akan menyelenggarakan acara ulang tahun. Acara ini bakal meriah, katanya. Tepat setahun, 2 desember 2016 -- 2 desember 2017.

Setahun yang lalu, aksi massa memenuhi kawasan Tugu Monas. Panjangnya deretan aksi sampai ke Jalan Soeroso, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Setahun yang lalu, hujan turun membasahi para pejuang pembela agama. Mereka bersatu dalam balutan kain putih tanda kesucian.

Doa dan takbir bersahut-sahutan dari monas sampai ke ekor barisan di cikini. Tidak salah jika kita menamakan 212 sebagai bentuk Revolusi Putih.

Revolusi Putih adalah gerakan massa yang menggunakan pakaian putih. Aksi massa biasanya anarkis.

Kali ini tidak. Mereka hanya berdoa, sholat dan berzikir. Sehingga tidak terjadi pertumpahan darah. Berbeda jika massa aksi sebanyak itu berasal dari kalangan mahasiswa atau pemuda.

Bisa-bisa terjadi pertukaran kursi pimpinan pemerintahan Indonesia. Seperti kejadian tahun 1998 yang lalu bernama reformasi.

2 Desember 2017, para alumni 212 akan memenuhi Monas. Janji pertemuan untuk merekat persaudaraan sudah ditabur. Semua alumni saling sahut menyahut untuk bersatu.

Kekuatan mereka bukan lah kapak tajam apalagi sakti. Senjata alumni 212 adalah pakaian putih, kisah dramatis pejalan kaki, doa, sholat dan zikir akbar.

Merayakan Ultah

Tahun lalu, aksi 212 bertujuan 'hanya' agar Ahok masuk kurungan. Cuma ingin 'Penista Agama' masuk bui. Hanya itu tidak lebih. Tidak ada niat mengganti Presiden atau mengulang Reformasi 1998.

Tapi, bagaimana dengan reuni 212? Belum tahu apa tujuannya.

Jawabannya Cuma satu, ya merayakan ulang tahun. Emangnya mau apa lagi? Mau siapa yang di demo? Kan Ahok sudah masuk penjara. Bahkan kabarnya, Ahok sedang belajar membaca Alquran.

Kata kompas.com sih reuni 212 ada hubungannya dengan politik Pilkada 2018 dan pemilu 2019. Pernyataan itu dikutip kompas.com dari pernyataan Jendral Polisi Tito Karnavian.

Saat ditanya lebih lanjut, tidak ada penjelasan dari sang Kapolri. Tapi Kapolri menjamin loh, reuni 212 berlangsung aman dan terkendali.

Lalu siapa lagi yang akan datang untuk merayakan ultah 212?

Tentu saja sang pembela 212, Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Sepasang Wakil Ketua DPR ini juga datang saat 212 tahun 2016. Tidak mungkin mereka lewatkan perayaan ultah 212. Rugi banget kan.

Ketokohan Fadli Zon dan fahri Hamzah sudah melekat dengan para alumni 212. Mereka akan bersua dengan Habib Rizieq. Itu pun kalau dia pulang ke Indonesia. Dengan demikian, para tokoh dan alumni akan reunian dan merayakan milad 212.

Masih terasa hambar? 

Biar manis, alumni 212 harus mengundang Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Jika ketiga tokoh ini hadir.

Lengkap lah rasa manisnya ulang tahun 212. Terlebih, 212 tahun 2017 bukan agenda politik. Benar sih, mau politik apa coba? Wong Ahok sudah masuk penjara.

Perang di Medsos

Tapi, apakah perayaan 212 akan tenang-tenang saja? Mana bisa begitu. 

Para alumni 212 pasti menyebarluaskan berita 212 di media sosial. Dengan munculnya share-share rencana kegiatan di twitter, facebook dan media online lainnya.

Sudah bisa dipastikan bakal ada jawab menjawab antar pengguna akun medsos. Antra yang pro dan kontra dengan aksi 212.

Kelompok kontra 212 akan kembali menghebohkan dunia maya. Terlebih jika mereka membuka akun facebook.

Akan muncul di layar kotak status yang bertuliskan 'apa yang anda fikirkan' tanya facebook. Lalu, pemilik akun akan menuliskan apa yang terfikir. Begitu juga di twitter, line, status whatsapp dan lain-lain.

Heboh? Sudah pasti.

Namanya saja dunia maya. Ruang bebas berekspresi. Semua bebas bicara asal jangan hoax. Mau berdebat? Silahkan saja. Tidak ada larangan. Setidaknya mengganti ruang perdebatan dan latihan diskusi.

Muncul pertanyaan, apa yang akan dibahas?

Pertanyaan dan perdebatan yang akan muncul pasti sekitar masalah kemacetan akibat aksi. Para teman Ahok bakal suntuk berat untuk melalui jalur aksi sekitar Monas. Jika mau hadir ke monas. Anda wajib pake baju putih dulu dan ikutan yang sedang perayaan ultah.

Kemudian, perdebatan akan merambah kepada perbandingan masa kepemimpinan Pemprov DKI Jakarta. Kontra 212 dan Teman Ahok akan memebandingkan kepemimpinan Ahok dengan Anies-Sandi.

Bisa kemana-mana dunk pembahasan. Tentu saja.

Pasti bakalan seru diskusi di medsos. Acara reuni 212 akan dilawan dengan rangkaian data dan perbandingan kepemimpihan Ahok. Begitu lah hidup. Ada warna yang berbeda. Tapi berbeda menjadi pelangi adalah ciri Indonesia.

*tulisan ini sebelum reuni 212 -- semiga masih hangat dan namanya opini. Boleh saja lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun