Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mutiara Keluarga, Ibu dan Kesabarannya

11 Juni 2024   05:35 Diperbarui: 11 Juni 2024   05:50 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang ibu yang sedang mengayam ditemani sang anak (mahasiswaindonesia.id)

Rina mengangguk, memahami makna kata-kata ibunya. Di ladang, mereka bekerja tanpa mengenal lelah. 

Tangan Siti yang kasar dan berkeriput terus memetik sayuran dan buah-buahan, sementara Rina mengumpulkannya ke dalam keranjang.

Di sore hari, mereka pulang dengan keranjang penuh hasil panen. Meskipun tubuh mereka lelah, hati mereka penuh dengan rasa syukur. 

Sesampainya di rumah, mereka segera menyiapkan makan malam sederhana dari hasil ladang mereka.

Ketiga anak Siti makan dengan lahap, sementara Siti sendiri lebih sering tersenyum melihat anak-anaknya makan daripada menyuap makanan ke mulutnya.

Malam harinya, setelah anak-anaknya tidur, Siti duduk di teras rumah. Ia memandang langit yang dipenuhi bintang sambil merenung. 

"Ya Allah, berikanlah aku kekuatan untuk menghadapi semua ini. Aku hanya ingin anak-anakku bahagia dan tidak kekurangan," bisiknya dalam hati.

Hari demi hari berlalu, dan hidup mereka terus berjalan dengan segala kesederhanaannya. 

Suatu hari, ujian berat datang menghampiri. Hujan deras turun tanpa henti selama berhari-hari, menyebabkan banjir yang merusak ladang mereka. 

Siti hanya bisa melihat dengan perasaan sedih saat air merendam semua tanaman yang sudah susah payah mereka rawat.

Rina yang melihat ibunya menangis untuk pertama kalinya merasa sangat sedih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun