Aku pikir apa maunya Australia? Hak apa atas diri mereka menyerang Turki padahal kami tidak menyakiti mereka sedikitpun. Atau kalau mereka yang orang Inggris apa maksud mereka? Kalau mereka ingin membela orang tua mereka Inggris mereka harus tahu bahwa kami tidak bersalah. Mereka hanya ingin menguasai wilayah yang sudah menjadi hak kami.
Seharusnya anak cucu mereka nantinya mengerti bahwa mereka mempunyai kesalahan dengan menyerang negeri kami. Seandainya kami menyerang negeri mereka apakah mereka juga menerima alasan tersebut. Suatu saat mungkinkah Turki akan menyerang Australia dengan pijakan Aceh yang pernah menjadi negeri Vassalnya atau kesultanan Mataram yang juga mengakui Utsmaniyyah sebagai Khalifah Islamiyyah.
Memang banyak yang berasalan mereka ingin merebut negeri ini terutama tanah suci karena mereka mengklain tanah suci milik  agama mereka. Loh, kalau ini juga tanah suci milik kami. Bukankah Shalahuddin juga sudah berjanji dan selama ini Utsmaniyyah selalu mengizinkan mereka untuk berziarah yang menyebabkan mereka bebas untuk lalu lalang. Tidak ada pelarangan pada mereka beribadah sesuai agama mereka. Hanya saja yah mungkin mereka tidak puas kalau ziarah tidak di atur oleh mereka.
Mereka melarang warga muslim berziarah dan mendiirkan sholat di Masjidil Aqsha pada akhirnya nanti. Kekayaan Arab juga menarik bagi siap saja. Semenjak mobil yang menggunakan bahan bakar minyak bumi bangsa-bangsa asing erlomba-lomba untuk mendapatkannya di dunia Arab. Mereka sudah mulai membagi-bagi kaveling yang berkaiatan dengan penemuan minyak tersebut. Nantinya Perancis  ini. Dan Inggris yang paling banyak berperan akan mendapatkan bagian yang banyak. Lain halnya Rusia yang masih carut marut dan mereka juga akan tergoyahkan oleh Bolsheviks yang sudah menjalar di masyarakat karena ketidakadilan sosial di masyarakat Rusia.  Perang mereka hadapi oleh dua negara Inggris dan Perancis yang akan menghancurkan khilafah.
Meski negeri ini sudah hancur atau setidaknya hampir hancur. Kekhilafaan sudah seperti tidak ada semenjak parlemen menurunkan Sultan Abdul Hamid Khan II. Aku memikirkan mengenai saudaraku dan seorang pengantar pos mengampiriku.
"Ismail bin Abdurrachman", seorang prajurit yang membawa tas selempang dengan baju yang sudah berdebu. Aku kira ia adalah pasukan tambahan namun ia tidak membawa senapan hahya ada sebuah pistol yang tersimpan dalam sarungnya. Itu pasti tukang pos .
"Ya, aku sendiri orangnya"
Aku bangkit dan ia membiarkan dari tas selempangnya dan memberikan sebuah surat padaku.
"Dari Hindia Belanda, Ibrahim"
"Ya, itu abang saya", kataku dengan antusias.
"Bukankah Hindia Belanda adalah negeri kolonial Belanda?"