Salah satu kapten tersebut adalah Ayyub Bey yang dibantu dengan Anwar. Ia mengumpulkan para orang Bosnia asli yang sudah memeluk Islam lama dan mereka bukanlah pasukan reguler yang sering berperang di medan tempur melainkan mereka keanyakan adalah pasukan cadangan. Karenanya banyak dari mereka adalah pasukan infantri dengan senapan musket.
“Kalau aku saran kita serang saja mereka sebelum ke Banja Luka . Mereka pasti akan terkejut dengan hal seprrti ini. Mereka tidak akan mengira mendapatkan serangan yang sehebat ini”, kata Ayyub
“Tetapi tuan kita harus mengikuti apa kata Tuan Hekimoglu. Aku kira ia adalah panglima yang terbaik saat ini”
“Yah.. betul juga. Aku harus taat dengannya dan bertempur menurut pimpinannya”, kata Ayyub menganggik tanda mengerti.
Mereka tiba di Banja Luka. Belum banyak pasukan yang datang dari berbagai daerah. Ayyub dan Anwar memimpin pasukan infantri dengan musket.
Ia kemudian menemui Hekimoglu besreta penasehat dan para jenderlanya
Setelah mengucapakan salam . Ia mengusulkan pada Hekimoglu
“Tuan, saya dan wakil saya berjumpa dengan pasukan musuh sebelum kami ke sini. Kami mencatat kira-kira ada 25.000 pasukan infantri, 3000 kavaleri dan 2000 artileri yang mengenakan 50 meriam”
Hekimoglu tampak begitu tengan meski pasukan yang dihadapinya tentu banyak .
“Aku juga menerima laporan tersebut dari mata-mata. Kita akan membuat kejutan bagi mereka. Aku yakin tanpa bantuan pasukan Ottoman yang ada di Bulgaria ataupun di Rumania kita akan mengalahkan mereka. Hanya saja kami berpikir untuk membuat kejutan di mana. Mungkin kalian yang ada di sini mempunyai usulan mengenai hal itu”
Soernag Jenderal yang bernama Mustafa berdiri dan mengutarakan maksudnya