Sempitnya cara pandang dan spektrum pemikiran yang pendek membawa konsekuensi gawat. Walaupun -- celakanya -- memang tidak mudah membedakan keputusan berdampak positif bagi 2 sampai 3 generasi ke depan. Seringkali keputusan berdampak positif dalam jangka panjang ini malahan sering tidak populer di jangka pendek.
Sebaliknya, keputusan-keputusan nyaman di jangka pendek bisa jadi sangat populer, walaupun pada galibnya ia menyimpan bom waktu bagi anak-cucu-cicit. Di sinilah tantangan kepemimpinan sejati diuji.
Sebagai pemimpin, saat mesti memutuskan, mana yang Anda pilih? Popularitas sesaat, atau tanggungjawab lintas generasi?
18/05/2020
*Andreas Vincent Wenas*, Sekjen 'Kawal Indonesia' -- Komunitas Anak Bangsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H