Mohon tunggu...
Andreas Hassim
Andreas Hassim Mohon Tunggu... -

Andreas Hassim adalah seorang bankir profesional, perjalanan karir dimulai dari Bank Danamon Indonesia kemudian hijrah ke Bank Rakyat Indonesia sampai saat ini. Dan saat ini sedang mendapat tugas belajar pasca sarjana di Cleveland State University, Ohio, Amerika Serikat. Selain sebagai seorang praktisi perbankan ybs sangat tertarik menulis analisis berkaitan dengan makro ekonomi, perbankan & keuangan serta tulisan-tulisan ringan dalam mengkritisi kehidupan. Beberapa tulisan sudah dimuat di Investor Daily, Kontan, Majalah Infobank dan majalah-majalah Internal BRI

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Dicintai dan Dibenci, Dipuja dan Dihujat

25 Februari 2017   22:16 Diperbarui: 25 Februari 2017   22:55 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sayang sampai hari ini diluar dual minoritas tadi belum ada kelemahan untuk mendiskreditkan profesionalisme maupun integritasnya sebagai seorang kepala daerah. Oooooh saya lupa, dia seorang pemaki-maki ulung. Namun, kalau saya bayangkan jika ada maling masuk ke rumah saya, maka saya akan berkata kasar sekaligus berlaku kasar padanya, untuk menyelamatkan orang seisi rumah saya (maaf jika analogi saya masih juga subyektif).

Tingkat Kepuasan Tidak Sejalan dengan Elektabilitas

Pilkada DKI putaran 1, tanggal 15 Januari 2017 lalu telah menempatkan AHOK sebagai kandidat dengan suara terbanyak sekitar 42% suara masyarakat memilihnya, tapi ini juga merupakan sinyal bahwa mayoritas atau 58% penduduk lebih memilih gubernur yang baru dibandingkan petahana. Padahal survey tingkat kepuasan masyarakat Jakarta pernah menembus angka 70an persen bahkan hampir 80an persen, namun memang tidak ada korelasi antara puas terhadap pekerjaannya dengan elektabilitas. Mengapa? Saya pikir, teman-teman sudah tahu mengapa.

Misteri Ilahi

Berangkat (logika berpikir) dari hasil tadi maka akan ada Gubernur baru, namun itulah kebesaran Tuhan yang membuat masa depan menjadi misteri bagi setiap kita. Manusia hanya bisa berupaya, berikhtiar, dan berserah, namun Tuhan-lah yang menentukan. Jika Tuhan mampu memberikan visi kepada Samuel memilih Daud (gembala yang betubuh mungil) dibandingkan lainnya dan Tuhan jualah yang merubah kutuk Yusuf dari niat jahat saudara-saudara kandungnya dan kerabatnya telah menghantarkannya menjadi Gubernur di Mesir. Tuhan yang sama pula yang menolong Daniel dari perapian yang panas dan goa singa lapar. Tuhan yang mana? Tuhan pencipta seruas sekalian alam! Dan Tuhan yang sama juga yang akan membolak-balikan hati umatNya.

Jika, Tuhan mampu menolong Yusuf dari penjara, Daniel di Goa singa, dan Daud dari Goliat, maka Tuhan juga yang akan menolong DKI untuk menjadi etalase dan kecerdasan politik di negeri ini sehingga mendapat pemimpin yang terbaik.

Bila Tuhan yang membuka pintu, tak ada satu pun yang sanggup menutupnya, sebaliknya jika pintu ditutupNYA, maka tak seorang pun dapat membukanya. Jika memang yang terbaik bukan pilihan kita dengan kacamata manusia, maka memang yang terpilih adalah seijinNYA.

Menjadi Martir

AHOK harus juga siap sebagaimana motonya tadi kalau-kalau yang terbaik adalah menjadi martir. Kalau Stevanus mati dirajam, maka bukan karena jalan Tuhan adalah salah, namun sebaliknya, karena segala sesuatu bekerja bersama-sama mendatangkan kebaikan untuk orang yang mengasihiNYA. Tak perlu ragu, karena “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah Tuhan! Amin.

Andreas Hassim, seorang pemimpi

Epilog sebagai ilustrasi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun