Â
Tema ini ditemukan juga dalam 17:9, "Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkitkan perkara, menceraikan sahabat yang karib". Dan akhirnya tema yang sama ditemukan dalam 17:17[13], "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran".
Â
Ams 16:28 berbicara tentang perbuatan jahat. Perbuatan jahat yang dimaksud ialah berbohong/berdusta. Perbuatan ini pada hakekatnya dapat merusak persahabatan. Yang dimaksudkan di sini bukanlah mengasingkan, tetapi menciptakan perselisihan, dan memberi kesan memisahkan seorang sahabat.[14] Sejajar dengannya mau mengatakan tindakan yang disengaja untuk merusak persahabatan lewat tindakan menciptakan  perselisihan dan meracuni kebenaran.[15]
Â
Ams 17:9 berbicara tentang seorang sahabat yang menanggung penderitaan dalam diam lewat sikap menjauhkan pembalasan dendam. Dia melupakan kesalahan yang dibuat oleh seorang sahabat demi cinta kepada sahabatnya itu. Di sini mau menunjukkan bahwa cinta persahabatan harus ditopang oleh kemurahan hati. Tindakan memisahkan sahabat berarti menjadikan seorang sahabat bukan bagian dari dirinya. Tindakan ini merusak cinta dan kebenaran.[16]Â
Â
       Sejajar dengan uraian di atas mau dikatakan bahwa kesabaran dapat melanggengkan persahabatan. Kesabaran itu ditampakkan lewat sikap menutupi kekeliruan seorang sahabat. Tindakan gegabah seorang sahabat (kekeliruan yang menimbulkan pertengkaran) ditutupi oleh kemurahan hati. Kemurahan hati melampaui kemarahan.[17]Â
Â
Ams 17:17 hendak menekankan nilai persahabatan.[18] Persahabatan menjadi simbol ketabahan dan kesetiaan.[19] Bertalian dengannya sangat dituntut nilai sebuah kesetiaan. Kesetiaan itu ditunjukkan dalam situasi bahaya. Dalam menghadapi situasi tersebut dibutuhkanlah keteguhan masing-masing pihak. Nilai sebuah persabahatan ditunjukkan dalam kesetiaan dan ketabahan untuk menghadapi realitas penderitaan dan kemalangan.[20]
Â