Â
Uraian di atas membolehkan beberapa kesimpulan penting perihal remaja dan realitas persahabatan dalam kelompok:[9]
Â
- Kelompok remaja sulit ditiadakan karena para remaja membutuhkan rasa aman dan perlindungan dari kelompoknya
- Kelompok remaja memiliki sifat-sifat positif dalam hal memberikan kesempatan yang luas untuk melatih caranya bersikap, bertingkah laku, dan mengekspresikan diri dalam realitas sosial
- Kelompok remaja memiliki segi negatif jika ikatan antara mereka menjadi kuat sehingga kelakuan mereka menjadi "over acting" dan energi mereka disalurkan ke tujuan yang bersifat merusak
Â
Kita juga pada akhirnya dihantar pada dua kesimpulan dasar bertalian dengan realitas persahabatan remaja dalam kelompoknya, yakni dampak positif dan dampak negatif seperti:
Â
Dampak positif:
Terdapat hubungan horizontal (teman sebaya) yang memungkinkan mereka boleh bersuara dan didengar oleh teman-temannya. Mereka memiliki persatuan yang kuat, dimana ada ikatan untuk saling melindungi dan menyelamatkan. Kenyataan ini membentuk remaja yang menghargai keberadaan orang lain, menaruh perhatian pada kebutuhan orang lain, mempunyai pengalaman dalam menciptakan relasi sosial yang baik, serta terlatih untuk bekerja sama dengan orang lain. Singkatnya, remaja telah mempunyai dasar untuk menjalin relasi dengan orang lain.[10]
Dampak negatif:
Dampak negatif tidak hanya bertalian dengan diri remaja tetapi juga menyangkut masyarakat luas[11] (komunitas sekolah, lingkungan, RT, bahkan dalam skala besar: desa, kecamatan). Kita bisa menyebut beberapa tindakan yang dimaksud antara lain: ngebut-ngebutan, terjerumus dalam NARKOBA dan seks bebas, pencurian, tawuran, ribut-ributan, dll. Hal ini terjadi karena di dalam kelompok tidak ada figur remaja yang mampu mengontrol teman-temannya yang mempunyai kecenderungan yang buruk atau jahat. Walaupun di dalam diri mereka terdapat banyak potensi positif, tetapi karena tidak ada orang yang membimbing dan mengorganisir mereka kepada aktivitas-aktivitas positif, terjadilah aneka tindakan kejahatan yang menyebalkan. Di sini kita menemukan bahwa di dalam aktivitas kelompok remaja, mereka tidak terlatih untuk bekerja keras, tidak mempunyai persiapan yang matang untuk masa depan, dan bahkan tidak ada kepedulian untuk mengarahkan dan membimbing mereka kepada masa depan yang lebih baik.
Â
Â
Persahabatan: Tinjauan Biblis-Teologis[12]
Â
Persahabatan dalam Kitab Amsal adalah satu tema kecil dari beragam tema lainnya. Tema tentang persahabatan dapat kita temukan dalam Ams 16:28, "Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib".