Pertama, evaluasi harus mampu menilai apakah perilaku siswa telah berubah sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kedua, penilaian memerlukan penggunaan beberapa alat penilaian sekaligus.
Ada dua fungsi dalam evaluasi, pertama, evaluasi membantu memperoleh data tentang pencapaian tujuan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kinerja atau  penguasaan konten kurikulum seorang siswa. Fungsi ini disebut fungsi penjumlahan.
Fungsi yang kedua adalah untuk mengetahui keefektifan proses pembelajaran. Artinya apakah program yang dibuat sudah dianggap sempurna atau  perlu perbaikan. Fungsi ini disebut juga fungsi formatif.
Dalam model tujuan Tyler, penilaian kurikulum dipandang sebagai pengukuran kinerja dan penampilan siswa relatif terhadap tujuan perilaku yang dinyatakan sebelumnya. Ada beberapa model lain yang relevan untuk menilai pencapaian tujuan. Hammond  lebih fokus pada pengaruh faktor kelembagaan dan instruksional terhadap pencapaian tujuan. Provus berfokus pada apakah ada perbedaan antara pengamatan kurikulum dan standar atau tujuan yang  disepakati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H