Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jenderal Kudis di Mojokerto (PETA)

15 Februari 2021   05:56 Diperbarui: 15 Februari 2021   06:47 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fantastis..karena jenius....lulus terbaik. Kalau sekarang mungkin semacam Adhi Makayasa jika lulus terbaik dari Akademi Militer.

Jadilah dia komandan Batalyon Daidanco di Gresik. Gajinya sih lumayan 9 Gulden (10 juta-an) kecil ya kalau jaman sekarang.

Daaan..seperti cerita saya tadi, Indonesia Merdeka. Moestopo mengangkat diri jadi menteri. Masalahnya, Jakarta ingin semua bekerjasama dengan Inggris karena Bung Karno tidak tahu kelakuan Inggris.

Moestopo sebagai menteri pertahanan Fasih berbahasa Inggris (didikan PETA), bahasa Jepang...dan bahasa Belanda (memang sekolah dokter gigi belanda). Langsung bersikap keras terhadap Inggris. Sering memberikan pidato bersama Bung Tomo dan gubernur Soerjo agar selalu membela negara.

Hasil akhir adalah, pertempuran tiga hari yang hampir membuat punah tentara Inggris di Surabaya. Inggris menjemput Bung Karno dan Bung Hatta agar Semua menghentikan pertempuran.

Dalam pertemuan.....Moestopo mojok....diam saja.
Lantas Bung Hatta menunjuknya dan berkata dalam bahasa belanda,"Oooh..ini toh pemberontak ekstrimisnya!"

Moestopo ngamuk dan membalas dalam bahasa Belanda," Saya memang ekstrimis...saya pemberontak..tapi saya punya prinsip tidak mau dijajah orang asing lagi....silakan Bung menembak kepala saya, saya tetap pada prinsip saya!"

"Sudah....sudah..."Bung Karno menengahi. Sejak itu Moestopo dicopot dari jabatan Menteri Pertahanan yang diangkat dirinya sendiri...dan dialihkan menjadi Dewan Pertimbangan.

Walaupun begitu  Moestopo tetap ikut pertempuran walaupun tidak langsung memegang komando seperti menteri.

Singkat cerita, walaupun Bung Karno mendamaikan, tetap ada peristiwa yang menyebabkan Brigadier Mallaby meninggal. Hasilnya adalah Perstiwa Nopember 1945.

1 Nopember 1945....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun