***
Pascal Noos, itulah namanya, lelaki Prancis, ketika tanpa sengaja bertemu di sebuah toko buku di Jakarta.
"Hey, you drop something," kalimat itulah yang membuat  Riana dan Pascal bertemu, Riana yang tak sengaja menjatuhkan buku di display sebuah toko buku di bilangan Plaza Senayan.
"Ah, are You calling me, is there something wrong with, Me?" Riana menoleh
Pascal hanya mengganggukan kepalanya, tersenyum, jari telunjuknya menunjuk ke arah lantai dimana buku yang terjatuh tergeletak disana. Dengan segera, Riana memungut buku yang telah terjatuh dan menatanya kembali ke tempat semula.
"Thanks, " ucap Riana, seraya melangkahkan kakinya meninggalkan Pascal.
Pikirannya mengembara mengenang awal perjumpaanya dengan Pascal. Riana rasanya ingin kembali mengulang masa pertemuan itu, sungguh manis dan ternyata tuhan mempertemukan tanpa kebetulan  Namun semuanya tak mungkin terulang lagi.
"Pascal, aku benar-benar rindu kamu " ucap Riana lirih, melanjutkan langkahnya menuju pintu kedatangan di bandara .
"Ya Allah aku merindukan, Pascal, dan hari ini aku menjemput impian dan cinta yang selama ini terajut" Â dia meberhentikan langkahnya seraya mengangkat wajahnya keatas dan matanya mulai berkaca-kaca
Riana, telah duduk hampir satu jam dan mengambil posisi duduk di sebuah kafe di air port yang bertuliskan brioche doree. Dipesannya sebuah soft drink dengan gelas kaca dan pastries, orang-orang bilang Prancis gudangnya makanan, apalagi kalau ke boulangeri, hmmm berbagai varian cakes, cookies dan roti ada disana, dan rasanya tidak perlu dipertanyakan .
Â