Thanks to media. Mereka rupanya mengikuti dan antusias, setelah sebelumnya mendapat rilis keberangkatan misi pendakian ini. Juga up date yang aktif di media sosial Jelajah Putri.
HIGH CAMP KE PUNCAK GUNUNG VINSON
Hari berganti. Di High Camp Gunung Vinson masih tanggal 8 Januari 2025. Pagi cuaca bagus. Matahari menyinar terang, meski suhu udara tetap saja minus. Putri Handayani bergegas menyiapkan pendakian etape menuju puncak Gunung Vinson. Pukul 11.00 waktu setempat rombongan pendaki mulai bergerak. Semakin tinggi dan semakin turun pula suhu udara.
Jam demi jam berlalu. Puncak gunung sudah terlihat tetapi masih membutuhkan pendakian beberapa jam lagi. Lepas pukul 18.00 titik tertinggi di Antarktika itu semakin dekat. Dan, 30 menit kemudian, pukul 18.30 waktu Punta Arenas, Chile, tidak ada lagi tanjakan. Itu artinya ia telah berada di ketinggian 4.892 mdpl, puncak Gunung Vinson!
Perasaan campur aduk. Bendera merah putih dikeluarkan dan dikibarkan. Terakhir sang saka berkibar pada 7 tahun silam. Tahun 2025, Putri Handayani mengibarkan kembali.
"Alhamdulillah, jerih payah saya terbayar. Saya lupakan lelah. Saya dorong diri saya setinggi-tingginya agar bisa mengibarkan merah putih. Ini kado untuk seluruh rakyat Indonesia di awal tahun 2025," kata Putri.
Sekitar 30 menit berada di puncak. Salah satu bakti kepada negara tuntas di Gunung Vinson. Tak bisa berlama-lama lagi. Suhu mulai turun mencapai minus 35 derajat Celcius.
Putri bersama pendaki lainnya bergegas turun menuju High Camp. Perjalanan turun lebih cepat, membutuhkan waktu 4 jam.
Namun, tengah malam itu cuaca di High Camp mulai menunjukkan gelagat kurang bagus. "Sedikit angin dan badai ringan di sekitar High Camp," kata Putri.
Tim hanya beristirahat sebentar. Kemungkinan cuaca akan lebih buruk. Pada 9 Januari 2025, seluruh pendaki  turun ke Base Camp.