Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kukutuk Kau Jadi Batu

17 Maret 2016   18:56 Diperbarui: 17 Maret 2016   20:22 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu juga setiap kali ada orang yang mengatakan; ibu Malin Kundang adalah manusia yang tak memiliki nurani. Penulis akan mencoba langsung menanyakan hal tersebut dengan pertanyaan sederhana;

            “Apa Anda sudah mendengar cerita asli Malin Kundang?”

Dan andai, jawabannya ia sudah membaca dari banyak cerita semenjak SD, maka akan penulis katakan, berarti Anda tidak tahu cerita aslinya.

Tentang Si Malin Kundang.

Malin Kundang sendiri, sebenarnya anak yang baik dan penurut, pekerja keras dan rajin. Tapi, itu hanya sampai ketika dia belum bertemu seorang perempuan – anak saudagar yang menjadi induk semangnya.

            Dengan kata lain; Malin Kundang berubah seratus delapan puluh derajat semenjak mengenal wanita tersebut. Dan ya, perlu penulis beri tahu, jika saudagar itu berasal dari Tanah Jawa (maaf, penulis terpaksa menuliskan ini, bukan maksud berburuk sangka terhadap satu dan lain suku).

            Lihat… dari sini sudah dapat dipetik pelajaran, bahwa; sikap baik dan terpuji seseorang sedari kecil, belum tentu akan membawa kebaikan lainnya di masa hadapan. Ini adalah poin penting pertama dalam legenda tersebut. Poin keduanya adalah, seperti ujar-ujar tua; Dunia bisa makmur karena wanita, dunia pun bias hancur karena wanita. Dan poin ketiganya; Tidak selamanya cinta akan membentukmu menjadi makhluk mulia.

            Tentu saja “dunia” yang di maksud tidak saja bemakna harfiah, tapi juga bermakna pada; dunia kehidupan seorang laki-laki. Sekali lagi, penulis tidak bermaksud mendiskriminasikan sosok wanita.

 

Tentang 'Sumpah' Sang Ibu yang Menjadi Kontroversi.

Kembali penulis akan bertanya; “Sudahkah mendengar cerita asli Malin Kundang?” Jikalau sahabat sudah mendengarnya, pastilah sahabat akan tahu; jika ibu Malin Kundang tidak menyumpahi anaknya sebagaimana yang banyak “dikatakan” orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun