Iringan bayu senja yang bertiup
Membisikkan cintaku padamu…
Â
Seminggu dalam kebersamaan, cinta tumbuh mekar dalam sekejap. Menautkan dua hati dalam janji ikatan. Cinta pertama yang datang bersamaan, mengguris dalam dengan tinta keindahan.
Bahkan Ridian tidak memiliki keraguan sedikit pun dalam hati kala mempertemukan Diah dengan kedua orang tuanya, meski harus dengan alasan ingin mengambil pakaian cadangan.
Tutur yang halus, dan laku yang lembut telah menarik hati kedua orang tua Ridian. Diah tak ubah Dewi yang hadir menyegarkan suasana rumah. Mencoba masakan Melayu, satu candu baru bagi Diah. Memantapkan hatinya bila Ridian adalah cinta pertama dan terakhirnya.
Melepas Diah kembali ke Pulau Jawa adalah sesuatu yang teramat menyakitkan bagi Ridian. Meski jalinan asmara tetap terjaga lewat suara manja di balik ponsel. Namun tiada mengapa, janji telah diikrarkan, pantang bagiku untuk mengingkari, begitu sumpah Ridian di hati.
Â
Bagaikan dedaun layu
Yang gugur kekeringan
Dahaga…