Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fabel] Tempias

7 November 2015   12:23 Diperbarui: 7 November 2015   12:23 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, harimau semakin gemetar ketakutan saat pintu kandang berhasil dibuka.

“Bagaimana ini? Aku harus bagaimana?” bisik harimau, “Te—tempias akan masuk ke dalam kandang… mengerikan. Satu tubuh dua suara, empat tangan,”

Harimau benar-benar ketakutan. Terlebih saat empat bayangan tangan seolah menggapai-gapai ke dalam kandang. Dan ia hanya melihat satu bayangan kepala saja.

“Kenapa lama sekali?” bisik pencuri di belakang.

“Ahh, terlalu sempit. Singkirkan tanganmu, biar dua tangan saja,” kata pencuri di depan.

“Cepat. Pilih saja satu yang gemuk,” ujar pencuri di belakang, saat itu ia melihat nyala pelita di celah dinding rumah Pak Gembala.

Harimau tak bisa berhenti menggigil, dua tangan meraba-raba tubuhnya. Ingin mengaum, suaranya seolah hilang entah ke mana.

Pencuri di depan merasa menyentuh tubuh gemuk, besar, dan berbulu tebal. Dan merasa itu adalah kambing terbaik yang ada. Hingga tanpa pikir panjang langsung menariknya, ia tidak tahu jika yang ditarik keluar dan langsung dibungkus ke dalam karung adalah seekor harimau.

“Ayo cabut. Aku sudah mendapatkan yang gemuk,” ajak pencuri di depan.

Kedua pencuri menggotong karung berisi harimau. Berlari ke dalam hutan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun