Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fabel] Tempias

7 November 2015   12:23 Diperbarui: 7 November 2015   12:23 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan turun. Harimau mengendap-endap menuju kandang kambing. Memutuskan untuk menyelidik, mencari tahu siapa itu tempias? Begitu masuk kandang, para kambing gemetar ketakutan.

“Kak Harimau, jangan makan kami,” pinta para kambing.

“Jangan berisik!” seru harimau. “Apa kalian tidak tahu, Tempias mau datang? Aku akan melawannya, manusia itu lebih takut kepada Tempias daripadaku. Ini tidak bisa dibiarkan,”

Kambing-kambing terdiam. Mereka ingin memberi tahu pada harimau, tempias adalah percikan air hujan, itu akan membuat para kambing terserang demam tinggi, dan mati. Lantaran para kambing ketakutan dihardik harimau, jadilah kambing-kambing itu diam saja.

 

Malam semakin larut dan hujan semakin lebat. Harimau yang kelaparan memaksakan diri berjaga di dalam kandang, menunggu tempias datang untuk mencuri kambing. Tepat tengah malam, dua orang pencuri mengendap-endap mendekati kandang.

Kedua pencuri tersebut telah lama mengintai, mencari kesempatan untuk mencuri kambing milik Pak Gembala. Malam ini adalah saatnya, sebab hujan lebat menambah suasana semakin gelap.

Harimau mendengar langkah kaki mendekat, nyali sang harimau menjadi ciut ketika mendengar dua suara yang berbeda. Karena terlalu gelap, harimau tidak bisa melihat dengan jelas. Yang bisa ia lihat ada satu tubuh dengan dua suara berbeda—sebenarnya, karena dua pencuri melangkah beriringan.

“Tidak salah lagi, itu pasti Tempias…” Harimau menggigil.

Di luar, pencuri di belakang berbisik kepada temannya. “Cepat, buka pintunya,”

“Sebentar, terlalu gelap,” jawab pencuri di depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun