Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Bangunlah

3 Agustus 2015   17:05 Diperbarui: 3 Agustus 2015   17:05 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang ibu membekap lembut kedua pipi sang anak, menatap dalam pada kepolosan mata sang anak.

“Ibu, akan berusaha lebih keras lagi, Nak. Biar…” sang ibu alihkan pandangannya, pada rembulan yang telah muncul sempurna. “Biar kamu bisa sekolah,” dan menekan segala keresahan yang mengalangi rasa.

“Siti, juga mau menabung, Bu.” Wajah polos begitu indah dalam senyuman, menatap dengan janji. “Kalau sudah banyak, Siti mau sekolah…”

Kembali sang ibu memeluk buah hati satu-satunya, semaian kasih yang tersisa dari sang suami yang telah lama pergi.

Mumpung padang rembulane

Mumpung jembar kalangane

Yo sorako, sorak iyo…

Lir ilir, lir ilir

Tandure wes sumilir

Tak ijo royo-royo, tak senggo kemanten anyar…

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun