Sang ibu membekap lembut kedua pipi sang anak, menatap dalam pada kepolosan mata sang anak.
“Ibu, akan berusaha lebih keras lagi, Nak. Biar…” sang ibu alihkan pandangannya, pada rembulan yang telah muncul sempurna. “Biar kamu bisa sekolah,” dan menekan segala keresahan yang mengalangi rasa.
“Siti, juga mau menabung, Bu.” Wajah polos begitu indah dalam senyuman, menatap dengan janji. “Kalau sudah banyak, Siti mau sekolah…”
Kembali sang ibu memeluk buah hati satu-satunya, semaian kasih yang tersisa dari sang suami yang telah lama pergi.
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo sorako, sorak iyo…
Lir ilir, lir ilir
Tandure wes sumilir
Tak ijo royo-royo, tak senggo kemanten anyar…