3. Teodise Kebebasan: Kejahatan dan Kebebasan Manusia
Salah satu jawaban bagaimana kejahatan bisa ada adalah melalui konsep kebebasan kehendak. Teori ini dikembangkan oleh filsuf seperti Augustine dan Alvin Plantinga. Menurut pendekatan ini, kejahatan adalah hasil dari kebebasan manusia. Tuhan memberikan manusia kebebasan untuk memilih, dan kebebasan itu mencakup kemungkinan untuk memilih kejahatan.
Dalam pandangan ini, kebebasan moral adalah hal yang sangat berharga sehingga Tuhan memilih untuk menciptakan manusia dengan kemampuan untuk memilih, meskipun kebebasan ini juga membuka kemungkinan adanya kejahatan. Jika manusia tidak memiliki kebebasan untuk memilih, maka kehidupan manusia tidak akan memiliki makna moral. Oleh karena itu, kejahatan moral adalah konsekuensi yang diperlukan dari kebebasan manusia.
Namun, kelemahan dari pendekatan ini adalah bahwa kebebasan manusia tidak selalu menjelaskan kejahatan alam, seperti bencana alam atau penyakit. Apakah kebebasan manusia bisa menjelaskan mengapa bencana alam yang menyebabkan penderitaan terjadi? Ini adalah salah satu kritik yang sering diajukan terhadap teodise kebebasan.
DAFTAR PUSTAKA
- Hume, David. (1779). Dialogues Concerning Natural Religion. London: Longman.
- Leibniz, Gottfried Wilhelm. (1710). Essays on Theodicy: On the Goodness of God, the Freedom of Man, and the Origin of Evil. London: Routledge.
- Irenaeus. (180). Against Heresies.
- Hick, John. (1978). Evil and the God of Love. Palgrave Macmillan.
- Hume, David. (1779). Dialogues Concerning Natural Religion. Hafner Press.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H