Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[HORORKOPLAK] Tersesat di Kampung Gubuk Derita

7 Januari 2017   16:11 Diperbarui: 7 Januari 2017   20:43 1571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu malam ketika keinginanku sudah tak bisa lagi dibendung membiarkan Em berlama-lama membohongiku, aku berani kan diri mengikutinya. Saat itu sudah lewat pukul sebelas.

Aku membuka jendela kamarku, melompat dan langsung mengikutinya dari belakang.

Em, seperti pemandu wisata yang berjalan sangat cepat, hingga turis di belakangnya keteteran mengikutinya.

Em berjalan sangat jauh. Mungkin jauh sekali. Aku sangat ingin tahu apa yang akan dilakukannya malam-malam begitu. Em pasti menuju suatu tempat. Tempat bermain yang lebih asyik dari pada tempat bermain anak-anak. Karena ia selalu betah dan pulang hampir menjelang pagi.

Aku hanya ikut bermain bersamanya. Aku janji aku tidak akan merepotkannya.

Aku harus mengikutinya dengan jarak sedekat mungkin. Membuat sejarak tiga tiang listrik kurasa cukup. Itu adalah ide bagus, dengan begitu aku tidak akan kehilangan dia. Namun ketika aku mengendap-ngendap mengikutinya dari belakang, tiba-tiba saja, Em menghilang di sebuah tikungan yang gelap..

“Dia tadi berbelok ke sebelah sini kan?”

“Tidak. Dia ke arah selatan. Aku yakin!”

“Tutup mulutmu!”

“Jika benar Em memang berniat berlari meninggalkanmu pasti dia belum terlalu jauh. Kau harus segera berlari menyusulnya, atau kau akan kehilangan dia!”

Aku berdebat dengan diriku sendiri. Dan tikungan itu terlihat seperti sebuah dahan yang bercawang-cawang menyediakan banyak sekali ranting. Demi Neptunus dan anak buahnya yang ceroboh! Aku harus segera mencarinya di tempat yang asing dan gelap ini. Mungkin ia hanya sedang menyelinap di suatu tempat yang jejaknya tak bisa ku endus. Lelaki berambut salju itu pasti ada di sekitar sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun