Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan sarjana ekonomi dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Duopoli Airbus dan Boeing: Menguak Kekuatan di Balik Industri Penerbangan Dunia

15 April 2024   17:13 Diperbarui: 15 April 2024   17:37 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbandingan Spesifikasi dan Harga Pesawat Narrow-Body dari Airbus dan Boeing (Dirangkum dari Laporan Airbus dan Boeing via Wikipedia)

Menurut CAPA - Centre for Aviation, pesawat Airbus A330 menjadi tipe yang paling banyak digunakan (26% dari keseluruhan kapasitas) dalam penerbangan antar-negara-negara yang dipisahkan oleh Atlantik Utara. 

Akan tetapi, Boeing dengan pesawat Boeing 777 dan 767 mengekor pada posisi kedua dan ketiga dengan pangsa pasar yang mencapai masing-masing 20% dan 19%. Secara keseluruhan, pesawat-pesawat Boeing digunakan untuk 63% dari keseluruhan kapasitas penerbangan di kawasan tersebut. 

Sementara itu, Boeing juga mendominasi penerbangan Trans-Pasifik dengan tipe 777 (55%) dan 787 (13%), sedangkan Airbus hanya menguasai 15% dari pangsa pasar dengan pesawat A330, A350, dan A380.

Ketegangan geopolitik dan sanksi perdagangan juga turut memengaruhi rantai pasokan global dan akses ke pasar internasional, menghadirkan tantangan dan peluang baru bagi Airbus dan Boeing. 

Sebagai contoh, sanksi yang dikenakan pada Rusia setelah invasi Ukraina berdampak pada Airbus dan Boeing, karena mereka memiliki rantai pasokan yang bergantung pada komponen dari Rusia. 

Ketegangan antara AS dan Tiongkok turut berakibat pada pembatasan perdagangan dan investasi, yang memengaruhi Airbus dan Boeing dalam operasinya di kedua negara. 

Dengan kata lain, persaingan antara Airbus dan Boeing merupakan sebuah arena yang kompleks dan dinamis, dengan berbagai faktor berinteraksi dan saling memengaruhi. Kedua perusahaan terus beradaptasi dan berinovasi untuk tetap berada di puncak industri dirgantara. Persaingan ini pada akhirnya masih dianggap menguntungkan konsumen, serta mendorong terciptanya pesawat yang lebih canggih, hemat bahan bakar, dan aman.

Tantangan dan Kompetitor Baru

Duopoli yang melibatkan Airbus dan Boeing telah bertahan lebih dari 50 tahun, tetapi bukan berarti tanpa adanya kemunduran besar dalam besaran dominasi pasar. Masalah keamanan, penundaan produksi, dan masalah kontrol kualitas telah melanda kedua perusahaan di berbagai waktu. 

Kondisi dinamis ini mendorong beberapa negara untuk membentuk perusahaan dirgantara mereka sendiri dengan produk yang bisa dibandingkan dengan pesawat-pesawat dari Airbus dan Boeing. COMAC dari Tiongkok dengan pesawat C919 secara langsung menargetkan segmen pasar yang menggiurkan yang sebelumnya hanya didominasi oleh Airbus A320 dan Boeing 737.

Meskipun keberhasilannya masih belum pasti setelah peluncuran pertama pada tahun 2017, C919 tetapi memberikan disrupsi bagi tatanan pasar yang dikuasai oleh Airbus dan Boeing. Pada tahun yang sama, United Aircraft Corporation (UAC) dari Rusia juga berhasil meluncurkan Yakovlev MC-21, yang berada dalam kelas yang sama dengan Airbus A320 dan Boeing 737. Pesawat ini bahkan telah dipesan lebih dari 300 unit hingga tahun 2023. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun