Sesal menggelayut, di antara alur waktu yang terlewatkan.
Oh, sang ayah, di antara tangisan dan tawa,
Sesal datang, sebagai pelajaran yang mahal.
Mungkin waktu tak bisa diputar kembali,
Namun ayah berjanji, untuk lebih banyak tersenyum.
Di setiap detik, sang ayah berpesan,
Sesal bukanlah akhir, melainkan awal yang baru.
Dalam keheningan, ia berdoa dan bertekad,
Agar cinta tak lagi terlupakan, dan waktu tak lagi terbuang percuma.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!