Mohon tunggu...
Andini Nurizki
Andini Nurizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

"Silase": Mengurangi Kuantitas Pakan Ternak, Meningkatkan Nutrisi di Desa Cipada

5 Juni 2023   09:21 Diperbarui: 8 Juni 2023   02:00 2223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Memberi pakan ke hewan ternak. (Foto: KOMPAS/PRIYOMBODO)

Desa Cipada merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Cikalong Wetan, dengan sektor peternakan dan perkebunan sebagai tulang punggung ekonominya. 

Peternakan menjadi salah satu kegiatan utama masyarakat di Desa Cipada, dimana ternak mereka merupakan sumber pendapatan yang penting. 

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Desa Cipada menghadapi tantangan dalam hal pencarian kuantitas pakan ternak yang menyita waktu mereka.

Ada harapan baru yang muncul untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu penggunaan silase sebagai pakan ternak. Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Indonesia bekerja sama dengan perangkat desa menjalankan program Agent of Change dengan nama kegiatan "Kiara Payung Go To Aufklarung". 

Kegiatan tersebut berisikan pematerian mengenai pembuatan silase yang kemudian bisa digunakan peternak Desa Cipada sebagai pakan ternak mereka, selain itu juga silase ini kemudian dapat diperjualbelikan sebagai produk unggulan masyarakat Desa Cipada ke khalayak ramai. 

Silase, yang merupakan hasil fermentasi bahan hijauan seperti rumput atau jagung, dapat menjadi solusi yang efektif dalam menjaga kuantitas pakan ternak yang memadai dan juga mengefektifkan waktu peternak dalam mencari pakan. Selain itu, penggunaan silase juga memiliki manfaat lain, yaitu peningkatan nutrisi dalam pakan ternak. 

Dengan memahami dan menerapkan penggunaan silase sebagai alternatif pakan ternak, diharapkan masyarakat Desa Cipada dapat mengatasi tantangan yang mereka hadapi dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak. 

Selain itu, penggunaan silase juga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi peternak, baik dari segi ekonomi maupun kualitas ternak yang lebih baik.

Sama halnya dengan masyarakat disana, kalian juga mungkin bertanya-tanya apa itu silase? bagaimana pembuatannya? dan apa sih keunggulan penggunannya?

Jadi kegiatan ini juga bertujuan menjelaskan dan memberikan pemahaman mengenai silase ini.Berikut penjelasan mengenai silase.

Jadi "Silase" merupakan metode pengawetan hijauan yang populer digunakan dalam peternakan untuk mempertahankan kualitas dan ketersediaan pakan ternak. 

Proses pembuatan silase melibatkan fermentasi hijauan segar seperti rumput, jerami, legum, atau tanaman lainnya menjadi pakan yang tahan lama dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. 

Pertama-tama, hijauan segar dipanen pada tahap pertumbuhan yang optimal, biasanya sebelum mencapai fase pematangan biji. Setelah dipanen, hijauan tersebut dihancurkan atau dicacah menjadi potongan-potongan kecil untuk mempermudah proses fermentasi. 

Ukuran potongan hijauan akan mempengaruhi kecepatan fermentasi dan kepadatan silase yang dihasilkan. Selanjutnya, hijauan yang telah dicacah ditempatkan dalam wadah yang kedap udara seperti silo, tangki, atau polibag. 

Penting untuk memadatkan hijauan secara rapat untuk menghilangkan udara di dalam wadah, karena proses fermentasi silase terjadi dalam kondisi anaerobik atau tanpa udara. 

Udara yang tersisa dalam silo dapat menyebabkan pertumbuhan jamur atau bakteri yang tidak diinginkan. Setelah hijauan tertutup rapat, proses fermentasi dimulai. 

Fermentasi berlangsung karena adanya mikroorganisme anaerobik seperti bakteri asam laktat yang ada di lingkungan alami hijauan. 

Bakteri ini akan mengubah karbohidrat dalam hijauan menjadi asam organik, terutama asam laktat, yang berperan dalam menjaga keasaman silase dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang merusak. 

Proses fermentasi silase membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada faktor-faktor seperti kelembaban, suhu, dan jenis hijauan yang digunakan. 

Selama periode fermentasi, perubahan kimia dan biokimia terjadi, mengubah hijauan menjadi pakan yang lebih tahan lama dan lebih mudah dicerna oleh ternak. Selain itu, nutrisi dalam hijauan juga dipertahankan atau bahkan ditingkatkan selama proses fermentasi.

Keuntungan penggunaan silase sebagai pakan ternak sangat beragam. Pertama, silase memungkinkan peternak untuk menyimpan hijauan segar dalam jumlah besar, sehingga mereka tidak tergantung pada ketersediaan hijauan segar setiap hari. 

Ini sangat menguntungkan di daerah dengan musim kering atau saat pakan alami terbatas. Selain itu, silase memiliki nilai nutrisi yang tinggi. 

Proses fermentasi meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam hijauan dengan memecah dinding sel dan mengaktifkan enzim yang dapat mencerna serat kasar. 

Hasilnya adalah pakan yang lebih mudah dicerna dan lebih kaya akan energi, protein, dan nutrisi penting lainnya. Selain manfaat kuantitas dan nutrisi, penggunaan silase juga dapat membantu mengurangi limbah pertanian. 

Hijauan yang biasanya diabaikan atau dibuang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku silase, mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya.

selain berupa penjelasan dari pihak yang kompeten, masyarakat Desa Cipada juga langsung melihat dan berpartisipasi dalam praktek pembuatan silase ini. 

Dengan kegiatan tersebut, diharapkan penggunaan silase sebagai pakan ternak dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi kekurangan pakan dan meningkatkan kualitas nutrisi ternak. 

Dengan memanfaatkan hijauan yang tersedia di lingkungan sekitar, peternak dapat menyediakan pakan yang cukup dan berkualitas bagi ternak mereka sepanjang tahun, bahkan dalam kondisi cuaca yang tidak ideal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun