Mohon tunggu...
Andini Nurizki
Andini Nurizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

saya seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

"Silase": Mengurangi Kuantitas Pakan Ternak, Meningkatkan Nutrisi di Desa Cipada

5 Juni 2023   09:21 Diperbarui: 8 Juni 2023   02:00 2223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Memberi pakan ke hewan ternak. (Foto: KOMPAS/PRIYOMBODO)

Jadi "Silase" merupakan metode pengawetan hijauan yang populer digunakan dalam peternakan untuk mempertahankan kualitas dan ketersediaan pakan ternak. 

Proses pembuatan silase melibatkan fermentasi hijauan segar seperti rumput, jerami, legum, atau tanaman lainnya menjadi pakan yang tahan lama dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. 

Pertama-tama, hijauan segar dipanen pada tahap pertumbuhan yang optimal, biasanya sebelum mencapai fase pematangan biji. Setelah dipanen, hijauan tersebut dihancurkan atau dicacah menjadi potongan-potongan kecil untuk mempermudah proses fermentasi. 

Ukuran potongan hijauan akan mempengaruhi kecepatan fermentasi dan kepadatan silase yang dihasilkan. Selanjutnya, hijauan yang telah dicacah ditempatkan dalam wadah yang kedap udara seperti silo, tangki, atau polibag. 

Penting untuk memadatkan hijauan secara rapat untuk menghilangkan udara di dalam wadah, karena proses fermentasi silase terjadi dalam kondisi anaerobik atau tanpa udara. 

Udara yang tersisa dalam silo dapat menyebabkan pertumbuhan jamur atau bakteri yang tidak diinginkan. Setelah hijauan tertutup rapat, proses fermentasi dimulai. 

Fermentasi berlangsung karena adanya mikroorganisme anaerobik seperti bakteri asam laktat yang ada di lingkungan alami hijauan. 

Bakteri ini akan mengubah karbohidrat dalam hijauan menjadi asam organik, terutama asam laktat, yang berperan dalam menjaga keasaman silase dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang merusak. 

Proses fermentasi silase membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada faktor-faktor seperti kelembaban, suhu, dan jenis hijauan yang digunakan. 

Selama periode fermentasi, perubahan kimia dan biokimia terjadi, mengubah hijauan menjadi pakan yang lebih tahan lama dan lebih mudah dicerna oleh ternak. Selain itu, nutrisi dalam hijauan juga dipertahankan atau bahkan ditingkatkan selama proses fermentasi.

Keuntungan penggunaan silase sebagai pakan ternak sangat beragam. Pertama, silase memungkinkan peternak untuk menyimpan hijauan segar dalam jumlah besar, sehingga mereka tidak tergantung pada ketersediaan hijauan segar setiap hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun