Mohon tunggu...
Dr. Andi Hermawan M.Pd
Dr. Andi Hermawan M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta

Menulis adalah Caraku bersyukur dan mensyukuri Karunia Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik dan Negoisasi dalam Organisasi Pendidikan

6 November 2022   22:42 Diperbarui: 6 November 2022   23:40 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KONFLIK  YANG  DIHADAPI  GURU, KEPALA SEKOLAH, SISWA DAN ORANG TUA SISWA

Konflik adalah hal yang biasa yg terjadi di sekolah. Setiap saat konflik bisa timbul. Namun mari kita menyederhanakan semua dalam konteks ketiadaan atau kurangnya komunikasi. Konflik apa saja yang biasa dan bisa terjadi di sekolah dan berikut ini jawaban singkatnya

1. Konflik antara orang tua siswa dan guru

  • Cara komunikasi guru yang kurang baik dan profesional
  • Guru berbuat kasar dan menyakiti lahir atau perasaan siswa
  • Orang tua siswa langsung mengadukan guru ke kepala sekolah dan yayasan tanpa sepengetahuan guru yang bersangkutan
  • Guru berbisnis atau meminjam uang pada orang tua
  • Guru kurang komunikatif dan menunggu masalah menjadi besar, sehingga orang tua marah dan frustasi.

2. Konflik guru dengan yayasan di sekolah swasta

  • Guru merasa yayasan tidak menghargai kerja keras guru di kelas
  • Guru merasa yayasan terlalu keras atau kejam kepada guru
  • Guru merasa jika ada kesalahan dirinya langsung dicap buruk
  • Yayasan merasa guru mau enaknya saja dan tidak mengerti kesulitan yayasan

3. Konflik guru dengan kepala sekolah

  • Kepala sekolah dianggap terlalu berorientasi pada uang
  • Kepala sekolah dianggap guru mau menang sendiri dan cenderung tidak mau disalahkan
  • Kepala sekolah pilih kasih dan cenderung takut dengan guru yang kebetulan lebih senior
  • Kepala sekolah senang mengatas namakan ide gurunya, dianggap sebagai idenya sendiri
  • Di depan orang tua murid guru merasa tidak dibela dan malah disalahkan oleh kepala sekolah
  • Guru merasa kepala sekolah kurang kapabel dalam bidang pengajaran dan pendidikan

SOLUSI DAN NEGOSIASI  DALAM  MENYELESAIKAN  KONFLIK YANG DIHADAPI  DIHADAPI  GURU, KEPALA  SEKOLAH,  SISWA DAN ORANG TUA SISWA

  • Sistem komunikasi yang baik dalam internal sekolah (email dan lain sebagainya)
  • Rapat yang rutin dan efektif, mingguan, bulanan atau per semester
  • Yayasan tidak boleh atau terlarang untuk langsung menegur guru
  • Guru dilarang terlalu akrab dengan orang tua siswa (diperlukan kedewasaan dalam hal ini)
  • Semua pihak mau meminta maaf jika salah dan mau belajar
  • Sekolah punya sistem kepegawaian yang jelas adil dan profesional

KESIMPULAN

Konflik tidak dapat dihindari dalam kehidupan sosial karena konflik itu sendiri timbul dari interaksi sosial yang dilakukan masyarakat, yaitu individu yang memiliki persepsi yang berbeda-beda. Namun, konflik tersebut dapat dicegah apabila antarindividu meyakini bahwa orang lain tidak menimbulkan dampak negatif terhadap dirinya melainkan menganggap orang lain sebagai teman untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan. Konflik itu sendiri dapat diatasi dengan cara melakukan negosiasi. Bentuk negosiasi yang dapat dilakukan dengan cara kompetisi, kolaborasi, penghindaran, akomodasi, dan kompromi

Hal ini perlu diketahui oleh pemmpin dalam suatu organisasi karena implikasi konflik dapat membuat organisasi menjadi konstruktif apabila pemimpin dapat melakukan manajemen konflik dengan baik ataupun juga dapat menjadi dekonstruktif apabila pemimpin  tidak dapat melakukan manajemen konflik.

Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan. Dalam banyak hal, negosiasi justru tidak terselesaikan di meja perundingan atau meja rapat formal, tetapi justru dalam suasana yang lebih informal dan relaks, di mana kedua pihak berbicara dengan hati dan memanfaatkan sisi kemanusiaan pihak lainnya. Karena pada dasarnya selain hal-hal formal yang ada dalam proses negosiasi, setiap manusia memiliki keinginan, hasrat, perasaan, nilai-nilai dan keyakinan yang menjadi dasar bagi setiap langkah pengambilan keputusan yang dilakukannya.

REFERENSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun