Mohon tunggu...
Dr. Andi Hermawan M.Pd
Dr. Andi Hermawan M.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta

Menulis adalah Caraku bersyukur dan mensyukuri Karunia Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konflik dan Negoisasi dalam Organisasi Pendidikan

6 November 2022   22:42 Diperbarui: 6 November 2022   23:40 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik menurut Stewart & Logan (1993:341) tidak selalu diidentifikasikan sebagai terjadinya saling baku hantam antara dua pihak yang berseteru, tetapi juga diidentifikasikan sebagai ‘perang dingin’ antara dua pihak karena tidak diekspresikan langsung melalui kata – kata yang mengandung amarah.

Menurut Robbin (1996:545), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.

Dari definisi diatas dapat disintesiskan konflik adalah dampak dari suatu praktek masyarakat yang melibatkan dua orang atau lebih, biasanya konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat dan adanya ketidakpuasan terhadap suatu kesepakatan yang telah di dapat. Konflik terjadi karena salah satu individu merasa benar dengan pendapat yang diberikan, ingin menang dan bermaksud untuk saling menyingkirkan.

2. Negosiasi

Negosiasi merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah konflik dalam organisasi. Sedangkan menurut menurut Ivancevich (2009: 172) negosiasi adalah sebuah proses di mana dua pihak atau lebih yang berbeda pendapat berusaha mencapai kesepakatan. Selain Ivancevich, Robbins ( 2007: 295) menyatakan bahwa negosiasi adalah sebuah proses di mana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya.

Adapun negosiasi menurut Hayes (2002:230) adalah sebuah proses menghasilkan keputusan bersama, dimana orang-orang dengan tujuan/ keinginan yang berbeda berinteraksi dengan tujuan untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan tersebut.

Negosiasi menurut Jaqueline M. Nolan-Haley (1999:116) adalah: “Negotiation may be generally defined as a consensual bargaining process in which parties attempt to reach agreement on a disputed or potentially disputed matterí.” Terjemahan bebasnya adalah: “Negosiasi dapat diartikan secara umum sebagai konsensual dari proses penawaran antara para pihak untuk mencapai suatu kesepakatan tetang suatu sengketa atau sesuatu hal yang berpotensi menjadi sengketa.”

Negosiasi menurut Lewicki R. J. dan J.A.Literer.(1985:251) adalah: “Suatu cara di mana individu berkomunikasi satu sama lain mengatur hubungan mereka dalam bisnis dan kehidupan sehari-harihnya” atau “Proses yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kita ketika ada pihak lain yang menguasai apa yang kita inginkan”

Dari definisi diatas dapat disintesiskan negosiasi merupakan sebuah proses dimana ada dua pihak atau lebih mencari kesepakatan yang terjadi karena adanya perbedaan pendapat oleh keduanya. Oleh sebab itu, pendapat yang berbeda-beda dapat menimbulkan sebuah konflik yang dapat diredam dengan menggunakan metode negosiasi.

SUMBER-SUMBER KONFLIK

1. Perbedaan Setiap Individu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun